Kapal Hongtai yang menggunakan status 'flag on convenience', yang memungkinkan perusahaan pelayaran tersebut mendaftarkan kapal mereka di negara-negara yang tidak memiliki kaitan dengan mereka, untuk menekan biaya dan menghindar dari pengawasan.
Beijing menuduh Filipina "secara ilegal" mengirim tiga pesawat ke wilayah udara di atas Laut China Selatan yang disengketakan, Jumat (21/2), menambah ketegangan teritorial yang telah berlangsung lama antara kedua negara.
Para pejabat pertahanan Filipina mengatakan mereka akan mengadakan latihan militer besar-besaran selama 10 hari bulan depan, dengan tujuan memperkuat kemampuan negara itu untuk menanggapi krisis apa pun yang disebabkan oleh “ancaman eksternal.”
Helikopter militer China itu terbang dalam jarak "sedekat tiga meter" dengan pesawat biro perikanan (BFAR) Filipina yang juga sedang membawa sejumlah wartawan.
Potensi kesepakatan itu diharapkan akan menyusul penjualan rudal jelajah supersonik jarak menengah BrahMos senilai $375 juta oleh India ke Filipina pada 2022.
Taipei khawatir Beijing akan memutus hubungan telekomunikasi ke Taiwan sebagai bagian dari upaya untuk merebut atau memblokade pulau tersebut.
Sebelumnya, Indonesia tidak merasa sebagai salah satu pihak dalam sengketa Laut China Selatan. Namun, kenetralan Indonesia menghadapi ujian dengan masuknya garda pantai China ke zona ekonomi eksklusif RI.
Drone kapal selam itu berwarna kuning dengan panjang sekitar dua meter (enam kaki), dan berbentuk torpedo dengan sirip. Menurut penyelidikan polisi Filipina, drone itu memiliki antena dan mata untuk pengintaian.
Belum ada pengumuman dari militer Beijing atau media pemerintah China mengenai peningkatan aktivitas militer di Laut China Timur, Selat Taiwan, Laut China Selatan, atau Samudra Pasifik Barat.
Tunjukkan lebih banyak