China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan dan telah menepis klaim Filipina dan negara-negara lain atas wilayah tersebut, meskipun ada putusan internasional yang menyatakan bahwa pernyataan China tidak memiliki dasar hukum. Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Beijing, Jumat (21/2) mengatakan dua pesawat C-208 Filipina dan satu pesawat N-22 "secara ilegal memasuki wilayah udara di sekitar pulau dan terumbu karang Nansha milik China", yang juga dikenal sebagai Kepulauan Spratly, sehari sebelumnya. Angkatan bersenjata China "mengawasi seluruh perjalanan, memperingatkan dan mengusir" pesawat tersebut, menurut pernyataan dari Komando Teater Selatan PLA. Komando tersebut merilis rekaman audio yang katanya menunjukkan seorang pilot China memperingatkan salah satu pesawat Filipina bahwa pesawat itu "menimbulkan ancaman keamanan bagi pulau dan terumbu karang China", dan memerintahkannya untuk "segera pergi untuk menghindari kesalahanpahaman". Penjaga Pantai Filipina mengatakan pada hari Kamis bahwa kantor perikanan Manila telah menerbangkan dua pesawat di atas Kepulauan Spratly untuk "menegaskan kedaulatan Filipina". Pesawat-pesawat itu "secara konsisten menghalangi kehadiran ilegal pasukan maritim China... (dan) mendokumentasikan kegiatan-kegiatan ilegal yang dilakukan oleh Penjaga Pantai dan Milisi Maritim China", kata penjaga pantai tersebut. Beijing dan Manila telah terlibat perang kata-kata minggu ini atas kegiatan kedua pihak di jalur air kritis tersebut, yang diperkirakan dilalui oleh perdagangan senilai triliunan dolar setiap tahunnya. Dalam pernyataan hari Jumat, PLA menerbitkan rekaman yang menurutnya menunjukkan pesawat Filipina memasuki wilayah udara China secara "ilegal", meskipun klip tersebut menunjukkan pesawat tersebut terbang agak jauh dari pesawat China. PLA mengatakan pesawat itu "menggunakan metode yang tidak profesional dan berbahaya untuk secara sengaja memotong ketinggian helikopter kami saat melakukan patroli udara rutin, sehingga kemungkinan kecelakaan menjadi sangat mudah terjadi". [es,ft/dw] |
China Sebut Pesawat Filipina Terbang 'Secara Ilegal' di Atas Wilayah Laut yang Disengketakan

Beijing menuduh Filipina "secara ilegal" mengirim tiga pesawat ke wilayah udara di atas Laut China Selatan yang disengketakan, Jumat (21/2), menambah ketegangan teritorial yang telah berlangsung lama antara kedua negara.
Beijing, China (AFP) —
Forum