Tautan-tautan Akses

Sumber: India Incar Kesepakatan Penjualan Rudal Senilai $200 Juta kepada Filipina


Sistem rudal militer India, Akash, dipamerkan dalam gladi resik Pawai Hari Republik di New Delhi, 23 Januari 2023. (Foto: Money Sharma/AFP)
Sistem rudal militer India, Akash, dipamerkan dalam gladi resik Pawai Hari Republik di New Delhi, 23 Januari 2023. (Foto: Money Sharma/AFP)

Potensi kesepakatan itu diharapkan akan menyusul penjualan rudal jelajah supersonik jarak menengah BrahMos senilai $375 juta oleh India ke Filipina pada 2022.

India berharap dapat menjual rudal jarak pendek ke Filipina tahun ini dalam kesepakatan senilai lebih dari $200 juta (sekitar Rp 3,27 triliun) yang akan menjadi kontrak ekspor pertahanan besar kedua New Delhi dengan Manila karena ketegangan meningkat dengan China.

Potensi kesepakatan penting itu diungkapkan oleh sumber-sumber di India kepada Reuters.

Sistem rudal Akash yang dikembangkan oleh badan penelitian pertahanan India telah menarik minat dari Filipina. Menurut tiga orang sumber, Filipina telah memberi tahu New Delhi bahwa pihaknya akan memesan rudal Akash pada tahun fiskal yang dimulai pada April.

Semua sumber berbicara dengan syarat anonim karena masalah tersebut sensitif.

Sistem rudal darat-ke-udara dengan jangkauan hingga 25 kilometer diekspor ke Armenia tahun lalu dalam kesepakatan senilai $230 juta, kata sumber-sumber itu. Para sumber menambahkan bahwa penjualan ke Filipina diharapkan lebih besar daripada kesepakatan dengan Armenia.

Namun, mereka tidak mengungkapkan jumlah rudal dan sistem yang menyertainya, termasuk radar.

Produsen rudal itu, Bharat Dynamics Ltd, merupakan salah satu peserta pameran di Pameran Pertahanan dan Keamanan Asia tahun lalu di Manila.

Bharat Dynamics dan Kementerian Pertahanan India tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Juru bicara pertahanan Filipina, Arsenio Andolong, menolak berkomentar mengenai perincian kesepakatan atau rencana pengadaan. Namun, dia mengatakan bahwa angkatan bersenjata Filipina telah "menyatakan bahwa pihaknya membutuhkan kemampuan-kemampuan itu."

Kesepakatan yang diharapkan akan menyusul penjualan rudal jelajah supersonik jarak menengah BrahMos senilai $375 juta oleh India ke Filipina pada 2022.

Pembelian tersebut dilakukan pada saat Manila sedang membangun kekuatan militernya karena ketegangan meningkat dengan Beijing terkait klaim yang tumpang tindih di perairan Laut China Selatan. Kedua negara itu sudah berselisih di jalur perairan yang sibuk itu dalam beberapa tahun terakhir.

India adalah importir senjata terbesar di dunia tetapi sedang meningkatkan produksi dalam negeri dan meningkatkan ekspor pertahanan untuk melawan kekuatan dan pengaruh militer Cina di lingkungannya setelah pasukan India dan China bentrok di perbatasan Himalaya pada 2020.

Ekspor alutsista India, termasuk senjata dan amunisi, telah melonjak hampir 150 persen sejak 2020 hingga melampaui $2,40 miliar pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2024. [ft/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG