Bulan Agustus dibuka dengan kabar yang menggemparkan bagi diaspora Indonesia di Amerika Serikat. Seorang warga negara Indonesia membunuh WNI lain, yang merupakan teman sekamarnya, di Kota Philadelphia, Pennsylvania. Pelaku pun telah didakwa pasal pembunuhan. Tapi apa yang menjadi motifnya?
Menjelang WOW Indonesia! Festival 2024 yang digelar 25 Agustus mendatang untuk memperingati 75 tahun hubungan bilateral Indonesia-AS, para influencer diundang untuk “mencicipi” Indonesia di KBRI Washington DC.
Kepolisian Philadelphia, AS mengatakan, warga negara Indonesia (WNI) pelaku penikaman di Kota Philadelphia, Pennsylvania Minggu (4/8) lalu telah didakwa dengan pasal pembunuhan, kepemilikan alat kejahatan, melakukan tindakan yang secara ceroboh membahayakan orang lain dan perusakan barang bukti.
Kasus WNI bunuh WNI mengagetkan komunitas diaspora tanah air di Kota Philadelphia, Pennsylvania, AS, sejak pekan lalu. Korban, Rahariyati Andayani alias Yeni (55), tewas ditusuk Lim F. Pranasurya alias Feri (60) pada 4 Agustus pagi waktu setempat. KJRI New York membenarkan kabar tersebut.
Polisi telah menangkap satu WNI dalam kasus pembunuhan terhadap WNI lain di Philadelphia 4 Agustus. KJRI New York telah bertemu pihak kepolisian dan terus memantau kasus ini. Sementara warga Indonesia yang jadi saksi mata kejadian mengaku trauma.
Seorang warga negara Indonesia (WNI) di Kota Philadelphia, Pennsylvania, AS, tewas ditikam pada hari Minggu, 4 Agustus. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York, pada hari Rabu (7/8) mengatakan terduga pelaku juga seorang WNI.
Umat Indonesia pemeluk agama Budha di Queens, New York, baru-baru ini meresmikan Stupa patung Buddha berbentuk relief stupa Candi Borobudur. Stupa ini dibawa dari kota Magelang, Jawa Tengah. Berikut laporan tim VOA dari New York.
Walaupun menyajikan makanan Indonesia populer seperti rendang, namun pemilik Café Indonesia di San Diego, California, adalah kakak beradik keturunan Filipina. Keluarga mereka pernah tinggal di Indonesia dan bahkan membuka café Indonesia pertama di Manila.
Simak cerita mengenai karya seni kertas unik dan menarik dari diaspora Indonesia di Washington, D.C dan informasi seputar aplikasi ponsel yang dapat melindungi ponsel pintar dari pencurian. Selain itu ada informasi tentang manfaat terapi di bawah air dan film "Twisters."
Perjalanan panjang Wie Han, diaspora Indonesia asal Temanggung, Jawa Tengah, merintis restoran ‘Arigato Hibachi And Sushi’, dimulai dengan menjadi pencuci piring. Setelah menjadi koki hibachi selama 11 tahun, barulah ia berani membuka restoran di Baltimore, Maryland tahun 2011
Kali ini ada cerita mengenai sekolah silat milik Kak Wona Sumantri di negara bagian Maryland, AS. Tak ketinggalan ada cerita mengenai dua remaja yang menjahit gaun rumah sakit untuk anak-anak, serta rumah cetak 3 dimensi. Dari dunia hiburan ada informasi seputar film "Customs Frontline."
Tunjukkan lebih banyak