Setelah Dewan Keamanan PBB mengesahkan zona larangan terbang di angkasa Libya, Perancis dan Norwegia mengatakan akan bergabung dengan intervensi militer internasional di Libya
Juru bicara pemerintah Perancis Francois Baroin dan Menteri Pertahanan Norwegia Grete Faremo mengumumkan partisipasi negara mereka hari ini. Sumber-sumber diplomatik Perancis mengatakan tindakan militer internasional akan segera dilakukan dalam beberapa jam lagi, untuk menghentikan pasukan-pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Moammar Gaddafi menyakiti warga sipil.
Sepuluh anggota dewan mendukung resolusi tersebut pada hari Kamis dan tidak ada negara yang menentangnya. Lima negara: Brazil, Tiongkok, Jerman, India, dan Rusia abstain.
Resolusi zona larangan terbang memberi izin kepada anggota PBB mengambil semua langkah yang perlu untuk melindungi kaum sipil, termasuk melarang semua penerbangan di angkasa Libya. Langkah-langkah ini kemungkinan akan mencakup serangan udara terhadap pertahanan militer Libya.
Resolusi Dewan Keamanan PBB ini juga mengutarakan keprihatinan mendalam mengenai keadaan yang memburuk di Libya dan menyerukan gencatan senjata segera untuk mengakhiri semua kekerasan terhadap kaum sipil.
Ribuan orang memenuhi jalan-jalan Benghazi, basis pemberontak Libya, hari Kamis, menyambut meriah hasil pemungutan suara Dewan Keamanan PBB itu, merayakannya dengan tembakan senjata dan kembang api.