Dewan Keamanan PBB telah menyetujui zona larangan terbang di atas wilayah Libya untuk melindungi warga sipil dan pemberontak dari serangan udara pemerintah Libya
Dari pemungutan suara di markas besar PBB, Kamis waktu setempat, 10 setuju dan tidak ada suara yang menolak. Lima negara abstain.
Resolusi ini memberikan wewenang kepada negara-negara anggota PBB untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi warga sipil, termasuk larangan semua penerbangan di atas wilayah Libya. Resolusi ini menyatakan keprihatinan mendalam atas keadaan yang semakin memburuk di Libya, di mana pemberontak selama ini berusaha menggulingkan Moammar Gaddafi.
Sebelum pemungutan suara, Kamis, Gaddafi memperingatkan pemberontak di kubu mereka di kota Benghazi untuk menyerah atau menghadapi serangan yang tidak dapat dielakkan. Menurutnya, pasukan Libya tidak akan berbelas kasihan dan menggeledah setiap rumah untuk mencari mereka yang disebutnya pengkhianat.
Benghazi tengah dipenuhi pemberontak Libya selagi dewan itu melangsungkan pemungutan suara. Sebagian melambai-lambaikan bendera lama Libya, yang digunakan sebelum Gaddafi berkuasa.
Perdana Menteri Perancis Francois Fillon mengatakan pemerintahnya mendukung aksi militer terhadap Libya secepat mungkin. Perancis, Inggris, dan Lebanon adalah tiga negara sponsor resolusi Kamis.
Televisi pemerintah Libya memperingatkan aksi militer apapun terhadap Libya akan membuat semua lalulintas udara dan bahari di Laut Tengah dalam bahaya.
