Tautan-tautan Akses

Korban Penembakan di Sinagoge Tunisia Bertambah Menjadi Lima Orang


Sekelompok pria Yahudi tampak berdiri di samping mobil yang terparkir di Hara Kebira, area utama umat Yahudi di Pulau Djerba, Tunisia, pada 10 Mei 2023, menyusul insiden penembakan yang terjadi di sebuah sinagoge di pulau tersebut. (Foto: AFP/Fethi Belaid)
Sekelompok pria Yahudi tampak berdiri di samping mobil yang terparkir di Hara Kebira, area utama umat Yahudi di Pulau Djerba, Tunisia, pada 10 Mei 2023, menyusul insiden penembakan yang terjadi di sebuah sinagoge di pulau tersebut. (Foto: AFP/Fethi Belaid)

Presiden Tunisia, Kais Saied, pada Rabu (10/5) mengecam keras para penjahat yang berupaya mengganggu sektor pariwisata dengan melakukan penembakan di sebuah sinagoge di Pulau Djerba yang menewaskan lima orang. Serangan tersebut menjadi insiden yang paling banyak menelan korban jiwa dalam beberapa tahun terakhir.

Pelaku penyerangan, yang diidentifikasi sebagai anggota Garda Nasional, pada Selasa (9/5), membunuh seorang rekannya di instalasi Angkatan Laut dan kemudian pergi ke sebuah sinagoge yang sedang melangsungkan festival tahunan Yahudi. Di tempat itu, ia menembaki polisi dan pengunjung sinagoge sebelum akhirnya ia ditembak mati oleh aparat.

Empat orang tewas di lokasi kejadian, dan satu lainnya meninggal di rumah sakit pada Rabu. Empat pengunjung dan empat polisi menderita luka-luka, termasuk satu orang yang kini berada dalam kondisi kritis.

Saied menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban tewas dan mendoakan kesembuhan bagi mereka yang mengalami luka-luka.

“Tujuan para pelaku adalah untuk menabur benih perselisihan, mengganggu musim turis dan (keamanan) negara,” ujarnya.

Ia tidak merujuk pada penembak yang menarget komunitas Yahudi, atau sikap anti-Yahudi, dan tidak menyebut penembakan itu sebagai aksi terorisme, istilah yang kadang-kadang digunakannya untuk menggambarkan aksi lawan politiknya sejak ia merebut sebagian besar kekuasaan pada tahun 2021.

Saied mengatakan Tunisia adalah “negara toleransi dan hidup berdampingan secara damai.”

Israel, Amerika Serikat, dan Prancis menyampaikan belasungkawa atas insiden tersebut.

Jemaah yang menghadiri upacara di sinagoge itu menggambarkan kepanikan setelah terdengar suara tembakan yang membuat orang-orang berusaha bersembunyi di berbagai ruangan di sinagoge itu.

“Orang-orang sedang bergembira dan menari, hingga saat ketika kami mendengar suara tembakan. Semua orang berlarian ... sebagian bersembunyi di kantor saya dan lainnya di ruangan-ruangan lain. Kami sangat takut,” ujar Peres Trabelsi, kepala komunitas Yahudi di Pulau Djerba.

Mantan Menteri Pariwisata Tunisia, Rene Trabelsi, yang mengorganisir acara itu, mengatakan pelaku penyerangan mengenakan baju anti peluru. Ia mengatakan dia dan sepupunya berupaya bersembunyi di balik sebuah bus di luar sinagoge itu.

“Lalu kami mendengar suara tembakan dan tahu itu terkait serangan tersebut,” ujarnya seraya menambahkan bahwa ia sedang berada di dalam sinagoge itu bersama keluarganya ketika penembakan terjadi.

Ziarah ke sinagoge tertua di Afrika, yang terletak di Pulau Djerba itu biasanya menarik ratusan warga Yahudi dari Eropa dan Israel. Pulau itu terletak sekitar 500 kilometer dari ibu kota Tunis.

Sejak militan Al Qaeda menyerang sinagoge itu pada tahun 2002 dengan truk bermuatan bom yang menewaskan 21 wisatawan Barat, upacara yang berlangsung di sinagoge itu selalu dijaga ketat. Tunisia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, adalah memiliki salah satu komunitas Yahudi terbesar di Afrika Utara, dengan jumlah mencapai sekitar 1.800 orang.

Sektor pariwisata Tunisia merupakan sumber devisa asing, dan dampak apapun terhadap sektor tersebut akan dipantau dengan seksama ketika pemerintah sedang berupaya mendapatkan bantuan keuangan guna mencegah krisis keuangan.

Sektor pariwisata terdampak sangat parah oleh serangan besar tahun 2015 yang menewaskan sejumlah wisatawan Barat, dan belum lagi pulih akibat pandemi virus corona yang melanda dunia. Kesulitan ekonomi telah mendorong eksodus besar-besaran warga Tunisia ke Eropa. [em/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG