Tautan-tautan Akses

Turki Usir Duta Besar Israel dari Ankara


Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengumumkan pengusiran duta besar Israel dari Ankara (2/9).
Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengumumkan pengusiran duta besar Israel dari Ankara (2/9).

Keputusan itu muncul setelah keluarnya laporan PBB mengenai pembunuhan 9 warga Turki dalam konvoi kapal bantuan ke Gaza oleh pasukan Israel tahun lalu.

Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengumumkan pengusiran duta besar Israel dari Ankara bersamaan dengan penangguhan semua perjanjian militer dengan Israel, dalam sebuah pernyataan singkat kepada media.

Davutoglu mengatakan, Turki menurunkan hubungannya dengan Israel ke tingkat Sekretaris Dua, dan mengharapkan duta besar Israel untuk meninggalkan Ankara hari Rabu.

Pengusiran diumumkan setelah bocornya rincian laporan PBB mengenai pembunuhan tahun lalu oleh pasukan Israel terhadap sembilan warga Turki yang turut ambil bagian dalam iring-iringan kapal dalam upaya mematahkan blokade ekonomi Israel terhadap Jalur Gaza.

Turki memberi batas waktu hari Jumat untuk secara resmi merilis laporannya dan sebagai batas waktu bagi permintaan maaf dari Yerusalem serta pembayaran kompensasi kepada keluarga korban yang tewas.

Davutoglu menyalahkan perpecahan dalam pemerintah Israel atas kegagalan memenuhi tuntutan Turki. Ia mengatakan pejabat Turki bertemu empat kali dengan para pejabat Israel, dan dalam dua kesempatan telah dicapai kesepakatan dimana perdana menteri Israel setuju tetapi Kabinet Israel tidak setuju.

Warga Turki di Istanbul menyambut kembalinya kapal Mavi Marmara, di mana 9 warga Turki dalam perjalanan menuju Gaza dibunuh pasukan Israel (Mei 2010).
Warga Turki di Istanbul menyambut kembalinya kapal Mavi Marmara, di mana 9 warga Turki dalam perjalanan menuju Gaza dibunuh pasukan Israel (Mei 2010).

Menteri luar negeri Turki mengatakan pemerintah Turki sekarang akan mendukung penuh anggota keluarga korban yang tewas untuk menuntut militer Israel atau anggota pemerintah yang bertanggung jawab atas kematian itu.

Laporan PBB mengatakan kekerasan yang berlebihan digunakan oleh Israel. Laporan itu juga mengatakan beberapa orang tewas ditembak dari belakang dan dari jarak dekat. Namun laporan tersebut membela hak Israel dalam menegakkan embargo ekonomi terhadap Gaza. Temuan itu sangat dikecam oleh pemerintah Turki.

Presiden Abdullah Gul mengutuk keras laporan tersebut. Ia mengatakan laporan itu tidak bisa diterima Turki. Selanjutnya ia memperingatkan, Turki sebagai negara paling kuat di wilayah itu, tidak hanya akan melindungi hak-hak warganya tetapi juga semua pihak yang membutuhkan. Ia mengatakan masyarakat internasional harus menyadari hal itu.

Presiden Turki Abdullah Gul mengeluarkan peringatan kepada Israel.
Presiden Turki Abdullah Gul mengeluarkan peringatan kepada Israel.

Peringatan Gul dikeluarkan setelah Menteri Luar Negeri Turki Davutoglu mengatakan akan mengambil tindakan untuk memastikan kebebasan maritim di wilayah Mediterania timur.

Davutoglu menolak menjelaskan bagaimana tepatnya Turki akan melakukan hal itu. Kolumnis diplomatik Semih Idiz mengatakan bahwa ketidakpastian akan menimbulkan kekhawatiran.

Yayasan Amal Islam Turki, Yayasan Bantuan Kemanusiaan, atau IHH, bisa menjadi kunci untuk menentukan arah hubungan Turki-Israel. Pembunuhan tahun lalu terjadi dalam penyerangan oleh pasukan Israel ke kapal kelompok itu, Mavi Marmara.

Huseyin Oruc, wakil ketua yayasan, menyambut baik sikap keras Ankara. Ia mengatakan kelompok itu tidak berencana mengirim kapal ke Gaza saat ini, namun tidak menutup kemungkinan di masa depan.

XS
SM
MD
LG