Situs WikiLeaks menerbitkan ratusan ribu kawat diplomatik sensitif Amerika, sebuah tindakan yang dikecam pemerintah Amerika.
Berbagai dokumen itu merinci berbagai penilaian diplomatik Amerika atas para pemimpin dan peristiwa dunia, serta mengutip berbagai diskusi tingkat tinggi dengan para pejabat di seluruh dunia.
Harian The New York Times di Amerika dan The Guardian di Inggris, yang termasuk media yang diberi akses awal ke berbagai dokumen WikiLeaks itu, mengatakan di antara informasi yang dirilis mengatakan Raja Abdullah dari Arab Saudi telah berulang kali mendesak Amerika untuk menyerang Iran untuk menghancurkan program nuklirnya dan mematikan nyawa Iran.
Laporan kedua media juga mengatakan sejak 2007, Amerika diam-diam berusaha memindahkan uranium yang sudah diperkaya dari sebuah reaktor riset di Pakistan. Amerika khawatir uranium itu mungkin diubah dan digunakan untuk “peralatan nuklir terlarang."
Laporan-laporan yang sama juga menunjukkan bahwa seorang anggota senior Politburo Tiongkok memerintahkan peretas untuk menyerang sistem komputer Google.
Gedung Putih mengecam penerbitan dokumen-dokumen WikiLeaks, dan mengatakan tindakan WikiLeaks menyebabkan resiko atas HAM serta kehidupan dan pekerjaan mereka yang tersebut di dalamnya.
