Tautan-tautan Akses

Perekonomian China Dapat Stimulus dari Belanja dan Mudik Tahun Baru Imlek


Orang-orang belanja dekorasi Tahun Baru Imlek di Fuyang, Provinsi Anhui, China, 22 Januari 2025. (Foto: AFP)
Orang-orang belanja dekorasi Tahun Baru Imlek di Fuyang, Provinsi Anhui, China, 22 Januari 2025. (Foto: AFP)

Selama periode liburan, penjualan peralatan rumah tangga dan peralatan komunikasi di “perusahaan ritel utama yang dipantau” naik lebih dari 10 persen secara tahunan.

Konsumsi domestik China yang lesu mendapat dorongan selama liburan Tahun Baru Imlek yang berlangsung selama seminggu. Penjualan tiket perjalanan dan dan ritel membawa sedikit kelegaan terhadap perekonomian yang lesu dan menghadapi prospek meningkatnya perang dagang dengan Amerika Serikat.

Stasiun kereta api dan bandara di seluruh negeri dipenuhi para pemudik selama berminggu-minggu ketika jutaan orang pulang ke rumah untuk merayakan hari raya dalam mudik tahunan yang diperkirakan akan mencapai rekor.

Data resmi menunjukkan ada 500 juta perjalanan wisatawan domestik selama periode liburan delapan hari, kata juru bicara Kementerian Perdagangan He Yongqian pada Kamis (6/2).

Jumlah tersebut melonjak 5,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ketika jumlah perjalanan kembali ke tingkat sebelum pandemi.

Sementara itu, penjualan "layanan ritel dan katering utama secara nasional" juga meningkat sebesar 4,1 persen dibandingkan tahun lalu, kata He Yongqian kepada wartawan di Beijing.

Pemerintah China telah berupaya agar miliaran konsumen membelanjakan uang tunai ke dalam perekonomian karena krisis real estat yang berkepanjangan membebani kepercayaan publik.

Namun bulan lalu, para pembuat kebijakan memperluas skema subsidi untuk barang-barang rumah tangga biasa, mulai dari alat pemurni air dan lemari es hingga laptop dan kendaraan listrik.

Selama periode liburan, penjualan peralatan rumah tangga dan peralatan komunikasi di “perusahaan ritel utama yang dipantau” naik lebih dari 10 persen secara tahunan, menurut Kementerian Perdagangan.

China mencatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar lima persen pada tahun lalu, salah satu pertumbuhan paling lambat dalam beberapa dekade terakhir.

Beijing kemungkinan akan berupaya mencapai target pertumbuhan ekonomi yang sama yaitu “sekitar lima persen” pada 2025, tetapi target itu mungkin terhambat oleh ancaman perang dagang yang meningkat.

Pada akhir pekan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif tambahan sebesar 10 persen untuk seluruh impor dari China, dan Beijing segera membalas dengan menerapkan tarif untuk batu bara dan gas. [ft/es]

Forum

XS
SM
MD
LG