Tautan-tautan Akses

Balas Trump, China Berlakukan Tarif Tambahan pada Barang Impor Amerika


Bendera nasional Tiongkok dan AS terlihat dipajang di luar sebuah toko suvenir di Beijing pada 31 Januari 2025. (Foto: AP)
Bendera nasional Tiongkok dan AS terlihat dipajang di luar sebuah toko suvenir di Beijing pada 31 Januari 2025. (Foto: AP)

Dalam hitungan menit, Kementerian Keuangan China mengumumkan akan mengenakan pungutan sebesar 15 persen untuk batu bara dan gas alam cair atau LNG asal Amerika, serta 10 persen untuk minyak mentah, peralatan pertanian, dan beberapa jenis mobil.

Beijing pada Selasa (4/2) memberlakukan tarif pada beberapa barang impor dari Amerika sebagai respons terhadap bea masuk baru yang diterapkan Washington pada barang-barang China. Kebijakan tersebut kembali memicu perang dagang antara dua negara dengan perekonomianterbesar di dunia itu, bahkan di saat Presiden Donald Trump memutuskan untuk menangguhkan tarif untuk Meksiko dan Kanada.

Tarif tambahan sebesar 10 persen untuk semua barang impor China ke Amerika mulai berlaku pada Selasa (4/2) pukul 12.00 waktu Amerika Timur. Trump berulang kali memperingatkan Beijing bahwa mereka tidak melakukan cukup banyak hal untuk menghentikan aliran obat-obatan terlarang ke Amerika Serikat.

Dalam hitungan menit, Kementerian Keuangan China mengumumkan akan mengenakan pungutan sebesar 15 persen untuk batu bara dan gas alam cair atau LNG asal Amerika, serta 10 persen untuk minyak mentah, peralatan pertanian, dan beberapa jenis mobil.

Boneka Matryoshka bergambar Presiden Xi Jinping dan Donald Trump dijual di St. Petersburg, Rusia, pada 21 November 2024. (Foto: AP)
Boneka Matryoshka bergambar Presiden Xi Jinping dan Donald Trump dijual di St. Petersburg, Rusia, pada 21 November 2024. (Foto: AP)

China juga mengumumkan bahwa mereka mulai melakukan investigasi terhadap praktik antimonopoli terhadap Google milik Alphabet Inc. serta memasukkan PVH Corp. perusahaan induk untuk merek-merek terkenal seperti Calvin Klein, dan perusahaan bioteknologi Amerika, Illumina, ke dalam "daftar entitas yang tidak dapat dipercaya."

Selain itu, Kementerian Perdagangan China dan Administrasi Bea Cukai juga memberlakukan kontrol ekspor terhadap beberapa logam tanah jarang dan logam penting yang digunakan dalam perangkat teknologi tinggi serta transisi energi bersih.

Tarif baru China yang menargetkan ekspor Amerika tersebut dijadwalkan mulai berlaku pada 10 Februari, memberi kedua negara waktu untuk mencoba mencapai kesepakatan. Trump dijadwalkan untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping pada akhir minggu ini, menurut juru bicara Gedung Putih.

Pada Senin, Trump menangguhkan ancaman tarif 25 persen terhadap Meksiko dan Kanada, menyetujui jeda selama 30 hari sebagai imbalan atas konsesi terkait penegakan hukum perbatasan dan kejahatan dengan kedua negara tetangga tersebut.

Pada 2018, Trump memulai perang dagang selama dua tahun dengan China, yang dipicu oleh surplus perdagangan Amerika yang besar. Perang dagang ini melibatkan tarif balasan terhadap barang senilai ratusan miliar dolar, mengganggu rantai pasokan global dan merusak ekonomi dunia.

Trump memperingatkan bahwa ia bisa menaikkan tarif lebih lanjut terhadap China jika Beijing tidak menghentikan aliran fentanil, opioid mematikan, ke Amerika Serikat.

"Mudah-mudahan China akan berhenti mengirim fentanil kepada kami, dan jika tidak, tarif akan meningkat jauh lebih tinggi," kata Trump pada Senin.

Beijing menyebut fentanil sebagai masalah Amerika dan menyatakan akan menentang tarif di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) serta mengambil langkah balasan lainnya, tetapi tetap membuka kemungkinan untuk perundingan.

Amerika Serikat menyumbang 1,7 persen dari total impor minyak mentah China tahun lalu, sekitar $6 miliar, menjadikannya sumber yang relatif kecil. Namun, untuk LNG, lebih dari 5 persen impor China berasal dari Amerika. [ah/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG