Tokoh-tokoh oposisi Suriah yang bertemu di Turki mengatakan, mereka menjajagi cara-cara untuk menggulingkan rejim Presiden Bashar al-Assad. Ratusan tokoh oposisi berkumpul di Istanbul hari Sabtu, sehari setelah pasukan keamanan Suriah melepaskan tembakan ke arah pemrotes anti-pemerintah dan menewaskan sedikitnya 32 orang.
Pemimpin konferensi Haitham al-Maleh kepada peserta pertemuan mengatakan, rejim Suriah yang sekarang ini tidak bisa merampas kebebasan mereka. Al-Maleh adalah pengacara yang sudah sering keluar-masuk penjara Suriah. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika, Hillary Clinton membahas kerusuhan Suriah ketika dia bertemu dengan pejabat-pejabat Turki di tempat terpisah di kota itu. Kepada wartawan Menteri Clinton mengatakan, “kekejaman” Suriah harus dihentikan dan “usaha yang sah dan jujur” diperlukan untuk melakukan reformasi pemerintahan.
Apa yang disebut Konferensi Penyelamatan Nasional adalah satu dari rangkaian pertemuan yang digelar tokoh-tokoh oposisi. Kelompok itu telah berencana untuk mengadakan seminar hari Sabtu di Damaskus, namun pasukan keamanan mengepung tempat konferensi itu hari Jumat dan merusak persiapan-persiapan konferensi. Seorang peserta Kurdi, Dr. Mohamad Rashid kepada VOA mengatakan, peserta-peserta Kurdi keluar dari konferensi hari Sabtu karena para peserta tidak akan mengakui “hak-hak suku Kurdistan.”
Sementara itu, ribuan orang Suriah berkumpul di dekat Damaskus hari Sabtu untuk menghadiri pemakaman korban-korban kerusuhan pada hari Jumat. Sebagian pelayat meneriakkan seruan-seruan anti-pemerintah. Kantor berita Reuters mengatakan pasukan keamanan melepaskan tembakan ke arah pemrotes di kota perbatasan Albu Kamal, di Suriah Timur hari Sabtu, menewaskan satu orang. Kantor berita resmi SANA mengatakan, pasukan keamanan melepaskan tembakan setelah kelompok-kelompok bersenjata membakar kantor-kantor pemerintah di kota itu.