Mantan bintang liga American football NFL Michael Oher, yang kisah hidupnya diangkat ke dalam film peraih Oscar tahun 2009 “The Blind Side,” menggugat pasangan asal Tennessee yang merawatnya sejak remaja.
Oher, 37, yang memenangkan Super Bowl bersama tim Baltimore Ravens selama delapan musim di NFL, menuduh Leigh Anne Tuohy dan suaminya, Sean Tuohy, memperdayainya sehingga ia menyerahkan kendali atas urusan keuangannya kepada mereka. Tuduhan itu tertuang dalam petisi hukum yang diajukannya pada Senin (14/8).
Oher menuduh, alih-alih diadopsi secara sah oleh keluarga Tuohy, seperti yang diberitahukan kepadanya, pasangan itu justru membuat sistem perwalian yang disebut dengan conservatorship, yang memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan dari namanya.
Berkas gugatan dengan tujuan mengakhiri perwalian itu juga menjelaskan bahwa pasangan Tuohy itu memanfaatkan kendali mereka atas urusan keuangan Oher untuk meraup jutaan dolar dari kesuksesan film “The Blind Side.”
Film itu meraih pendapatan lebih dari $300 juta di box office dan piala Oscar bagi Sandra Bullock sebagai aktris terbaik, yang memerankan karakter Leigh Anne Tuohy.
Film yang didasarkan pada buku karya jurnalis Michael Lewis tahun 2006 dengan judul yang sama itu mengisahkan bagaimana Oher, yang menghabiskan sebagian besar masa mudanya di panti asuhan, dibawa dan dirawat oleh keluarga Tuohy sebelum menjajaki karir yang sukses di NFL.
Akan tetapi, berkas gugatan Oher menjelaskan bahwa premis film tersebut, bahwa dirinya diadopsi oleh keluarga Tuohy, merupakan kebohongan.
“Michael Oher menemukan kebohongan ini, yang membuatnya kecewa dan malu, pada Februari 2023, ketika ia mengetahui bahwa perwalian yang ia setujui dengan dasar bahwa hal itu membuatnya menjadi anggota keluarga Tuohy, nyatanya tidak memberinya hubungan kekeluargaan apa pun dengan keluarga Tuohy.
“Setidaknya sejak Agustus 2004, para wali telah mengizinkan Michael, khususnya, dan masyarakat, umumnya, mempercayai bahwa para wali mengadopsi Michael dan telah menggunakan kebohongan tersebut untuk memperoleh keuntungan finansial bagi diri mereka sendiri dan yayasan yang mereka miliki atau yang mereka kendalikan,” tambah petisi tersebut.
‘Rasanya sedih’
Gugatan itu bertujuan untuk mengakhiri perwalian keluarga Tuohy dan melarang mereka menggunakan nama Oher dan sebagainya.
Selain ganti rugi finansial dan kompensasi, Oher juga ingin menerima sebagian keuntungan yang ia klaim tidak pernah ia terima.
Menanggapi gugatan tersebut, Sean Tuohy mengatakan keluarganya merasa “hancur” akibat tuduhan tersebut.
“Rasanya sedih untuk menganggap bahwa kami ingin mendapatkan uang dari anak-anak kami,” kata Tuohy kepada surat kabar Daily Memphian di Tennessee.
“Tapi kami akan mencintai Michael pada usia 37 tahun (saat ini) seperti kami mencintainya ketika masih 16 tahun.”
Meski demikian, Tuohy mengakui adanya sistem perwalian atas urusan-urusan Oher, yang menurutnya dilakukan dengan itikad baik setelah memperoleh nasihat hukum. Ia menambahkan, ibu kandung Oher sendiri menghadiri persidangan untuk meresmikan perwalian itu.
“Kami menghubungi para pengacara yang memberi tahu kami bahwa kami tidak bisa mengadopsi (anak) berusia di atas 18 tahun; satu-satunya yang dapat kami lakukan adalah perwalian,” kata Tuohy. “Kami sangat ingin memastikan bahwa ini legal sampai-sampai kami memastikan ibu kandungnya hadir ke persidangan.”
Tuohy juga menyatakan bahwa keluarganya hanya mendapat sedikit uang dari kesuksesan film The Blind Side.
“Kami tidak mendapat uang dari film itu,” kata Tuohy. “Tapi, Michael Lewis memberi kami separuh bagiannya. Setiap orang di keluarga ini menerima jumlah yang sama, termasuk Michael (Oher). Jumlahnya masing-masing sekitar $14.000.” [rd/rs]
Forum