Mahkamah Agung AS, Selasa (25/2), membatalkan putusan bersalah atas pembunuhan dan hukuman mati bagi Richard Glossip. Pria Oklahoma ini tetap menyatakan tidak bersalah dan berhasil menghindari berbagai upaya negara bagian itu untuk mengeksekusinya.
Para hakim memutuskan bahwa persidangan Glossip melanggar hak konstitusionalnya. Para hakim mendengarkan argumen pada Oktober lalu dalam kasus yang menghasilkan aliansi langka di mana pengacara Glossip dan Oklahoma berpendapat bahwa pengadilan tinggi tersebut seharusnya membatalkan putusan bersalah dan hukuman mati Glossip karena ia tidak mendapatkan pengadilan yang adil.
Kerabat korban telah memberi tahu pengadilan tinggi itu bahwa mereka ingin Glossip dieksekusi.
Pengadilan banding pidana tertinggi Oklahoma telah berulang kali menguatkan putusan bersalah dan hukuman tersebut, meskipun negara bagian itu memihak Glossip.
Glossip dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan mantan bosnya, pemilik motel Barry Van Treese, di Oklahoma City pada 1997 dalam apa yang diduga jaksa sebagai skema pembunuhan bayaran.
Glossip selalu menyatakan tidak bersalah. Seorang pria lain, Justin Sneed, mengakui telah merampok Van Treese dan memukulinya hingga tewas dengan tongkat bisbol. Tetapi ia bersaksi bahwa ia melakukannya setelah Glossip berjanji membayarnya $10.000. Sneed dijatuhi hukuman seumur hidup sebagai imbalan atas kesaksiannya dan menjadi saksi kunci yang memberatkan Glossip. [ka/lt]
Forum