Pemimpin koalisi Iraqiyah pemenang pemilu parlemen, mantan Perdana Menteri Irak Ayad Allawi, berusaha merangkul partai-partai saingannya dan berharap koalisi pemerintahan baru dapat cepat terbentuk.
Allawi mengatakan kepada para wartawan di Baghdad hari Sabtu, ia terbuka kepada berbagai fraksi politik, dan menginginkan pemerintahan baru akan memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga Irak selekas mungkin. Ia menambahkan dengan berkata bahwa stabilitas Irak bergantung pada stabilitas kawasan itu.
Pejabat pemilu mengumumkan hasil pemilu parlemen 7 Maret pada hari Jumat. Allawi mengungguli Perdana Menteri Nouri al-Maliki dan koalisi Negara Hukum Shiah yang dipimpinnya dengan dua kursi. Al-Maliki sudah menyatakan menolak hasil pemilu tersebut dan menyerukan penghitungan ulang dengan teknik manual untuk menjamin transparansi total hasil pemilu.
Sebagai pihak yang memperoleh suara terbanyak, Allawi akan diberi waktu 30 hari untuk membentuk pemerintah Irak yang berikutnya. Jika ia tidak berhasil melakukannya, Presiden Jalal Talabani akan memilih pemimpin blok politik yang lain untuk melakukan tugas itu.
Tetapi, Wakil Khusus PBB di Irak Ad Melkert mengatakan pemilu lagislatif itu layak dipercaya, dan ia menyerukan kepada semua pihak agar menerima hasilnya.
