Hak aborsi adalah salah satu isu penting pilpres Amerika Serikat. Sejak Mahkamah Agung Amerika menyerahkan kebijakan ini ke masing-masing negara bagian pada 2022,Partai Demokrat bergerak melindungi hak itu, sementara Partai Republik berupaya membatasinya. Isu ini memotivasi pemilih ke TPS tahun ini.
VOA Headline News 09.00 WIB hari Kamis, 24 Oktober 2024: Mantan Kepala Staf AS Katakan Trump Sebut Hitler ‘Lakukan Hal Baik’.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu para pemimpin Israel di Tel Aviv untuk dorong peningkatan akses kemanusiaan warga Palestina dan diakhirinya perang Israel di Gaza dan Lebanon. Sementara ratusan Muslim Rohingya terombang-ambing di perairan Labuhan Haji pascapenolakan warga setempat.
Reporter VOA, Genia Dulot dari California Selatan melaporkan tentang dua orang yang menjual barang cindera mata untuk kampanye kedua partai yang bersaing. Mereka berusaha menurunkan suhu politik bagi para pelanggan mereka.
Dalam kampanye kepresidenan AS, hanya ada sedikit perbedaan pendapat antara pendukung Kamala Harris dan pendukung Donald Trump. Tim VOA melaporkan tentang dua orang yang menjual cindera mata untuk kampanye kedua partai yang bersaing, dan berusaha menurunkan suhu politik bagi para pelanggan mereka.
AS jadi salah satu negara yang menerima pengungsi Rohingya. Mayoritas warga Rohingya di AS lama jadi pengungsi di Malaysia sebelum akhirnya naturalisasi sebagai warga negara Amerika. Tahun ini, banyak dari warga senior Rohingya merasakan hak untuk memilih presiden untuk pertama kali dalam hidupnya.
Rusia, Iran, dan China “mungkin melihat adanya celah kerentanan untuk mendorong disinformasi, atau memicu, atau memperkuat protes dan ancaman” yang dimulai ketika pusat-pusat pemungutan suara ditutup dan diperpanjang hingga 6 Januari.
VOA Headline News 09.00 WIB hari Rabu, 23 Oktober 2024: Intelijen AS Ingatkan Lonjakan Intervensi Asing di Pilpres yang Berpotensi Ricuh.
FBI selidiki kebocoran dokumen rahasia intelijen AS tentang rencana serangan Israel ke Iran. Sementara itu, Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra klarifikasi pernyataan peristiwa 98 bukan pelanggaran HAM berat.
Tunjukkan lebih banyak