Satu tim penyelidik Amerika yang mencakup perwakilan dari Boeing, Selasa (31/12) memeriksa lokasi kecelakaan pesawat yang menewaskan 179 orang di Korea Selatan. Otoritas Korea Selatan melakukan inspeksi keselamatan semua pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan negara itu.
Kementerian Transportasi berencana menginspeksi seluruh 101 pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh maskapai-maskapai penerbangan Korea Selatan mulai Senin (30/12).
Pihak perusahaan mengatakan ada sekitar 33.000 pembatalan pembelian tiket untuk penerbangan domestik, sementara pembatalan untuk penerbangan internasional mencapai 34.000.
Semua penumpang, dengan rentang usia dari tiga hingga 78 tahun, adalah warga Korea kecuali dua warga Thailand, kata pihak berwenang.
Pemerintah kota dan departemen terkait lainnya harus memantau lokasi konstruksi untuk memastikan tidak ada yang bisa melihat ke dalam rumah tetangga.
Sebuah tayangan video di media lokal menunjukkan pesawat berlorong satu itu meluncur di landasan tanpa roda pendaratan sebelum menabrak tembok dan meledak, mengeluarkan api serta puing-puing.
Pertemuan yang berlangsung pada 23-27 Desember itu, menurut laporan, juga membahas penanganan banjir awal tahun ini, termasuk rencana relokasi warga terdampak ke ibu kota, Pyongyang.
Pesawat Jeju Air yang nahas itu membawa sekitar 181 penumpang dan dalam penerbangan kembali dari Bangkok, Thailand.
Pekan lalu, Pakistan melancarkan operasi untuk menghancurkan fasilitas pelatihan dan membunuh para pemberontak di Afghanistan.
Laporan intelijen Ukraina dan Barat menyebutkan sekitar 12.000 tentara Korea Utara ditempatkan di Kursk, wilayah Rusia di perbatasan, di mana pasukan Ukraina menguasai sebagian wilayah setelah melancarkan serangan pada Agustus.
Majelis Nasional melucuti tugas-tugas Yoon pada bulan ini. Pihak berwenang Korea Selatan tengah menyelidiki langkah Yoon yang diduga berupaya menghapus pemerintahan sipil melalui darurat militer, yang memicu kekacauan politik dan berujung pada pemakzulannya.
Beberapa lubang pecahan peluru di badan pesawat dan ketinggiannya pada saat insiden terjadi, bertentangan dengan "teori burung". Azerbaijan menuduh Rusia menyerang pesawat penumpang itu dengan rudal. Pilot tidak memutuskan untuk terbang ke Aktau; bandara Rusia menolak pendaratan darurat pesawat itu.
Tunjukkan lebih banyak