Pergantian tahun bagi warga Indonesia yang tinggal di luar negeri, termasuk di AS, mengingatkan tantangan selama setahun dan harapan pada tahun yang baru. Perubahan politik, keamanan dan ekonomi tidak lepas dari pengamatan mereka.
Rianto, penari Lengger, koreografer asal Banyumas, yang bermukim di Jepang, baru-baru ini melakukan tur Journey of America di empat kota, Pittsburgh, New York, Washington DC dan Atlanta. Rianto memperkenalkan serta mengajarkan kesenian asli Banyumas ini, ke pecinta seni tari termasuk warga Amerika.
Salah satu tradisi menjelang musim liburan di Amerika adalah munculnya pasar kaget atau holiday market. Para pengunjungnya dapat berbelanja kado, serta pernak-pernik keperluan Natal. Tak sedikit pebisnis asal Indonesia ikut memeriahkan dan berjualan di pasar kaget ini.
Salah satu profesi yang ditekuni oleh diaspora Indonesia di Amerika adalah sebagai distributor untuk produk roti dan kukis yang dilakoni oleh Geliga Purnama di negara bagian Virginia. Tidak hanya meraup keuntungan, melalui bisnisnya, Geliga membuka lapangan pekerjaan dan berkesempatan untuk beramal.
Rendy Wicaksana di New York antarkan berita global terkini, juga dampak bea Trump terhadap petani AS dan persiapan bandara tersibuk jelang akhir tahun. Dari Chantilly, Virginia, Ariadne Budianto menemui diaspora Indonesia yang berbisnis jalur distribusi roti-kue, yang justru diuntungkan inflasi.
Masyarakat Kristiani Indonesia di ibu kota AS dan sekitarnya pada awal Desember mengadakan perayaan Natal Bersama. Meski diadakan secara sederhana, perayaan kali ini terasa meriah bagi mereka yang datang dan menjadi kesempatan bersilaturahmi. Selengkapnya ikuti laporan tim VOA.
Walau menawarkan makanan Jepang yang sudah dikenal di Amerika, pasutri Muhammad Arifin dan Suci Mulyani, adalah satu-satunya diaspora Indonesia yang memiliki bisnis dua food truck di Williamsburg. Keberanian pasutri ini membuat terkesan walikota di negara bagian Kentucky, yang mendukung bisnis ini.
Melalui tari, musik gamelan, pagelaran busana tradisional dan kuliner, warga Amerika yang tergabung dalam International Club of DC, belajar mengenal Indonesia. Beranggotakan pekerja profesional, mereka hadir di acara "Spirit of Indonesia A Cultural Archipelago" di KBRI Washington,D.C.,November lalu.
Film laga Indonesia kembali mencetak kesuksesan besar di panggung internasional. Belum lama ini, "The Shadow Strays", film laga terbaru produksi sineas Indonesia, berhasil masuk dalam daftar Global Top 10 film nonbahasa Inggris hanya enam hari setelah peluncurannya di layanan streaming Netflix.
Mulai berbisnis distribusi roti dan kue kering sejak 2005, Geliga Purnama, diaspora Indonesia di Woodbridge, Virginia, melayani distribusi ke 21 toko dan 14 toko kue di lima wilayah rute.Bisnis yang nampaknya sederhana, menurut Geliga memerlukan kerja keras karena waktu kerjanya sejak dini hari.
Tunjukkan lebih banyak