Seorang pejabat PBB mengatakan bencana kelaparan sebagian besar telah dihindari, dengan lebih dari 12.600 truk bantuan memasuki wilayah kantong itu sejak gencatan senjata dimulai. Tetapi jika perjanjian tersebut tidak diperpanjang, ancaman kelaparan dapat kembali, ujarnya.
“Kondisinya masih mengerikan, dan orang-orang masih kelaparan,” kata kepala badan kemanusiaan PBB Tom Fletcher kepada kantor berita Associated Press setelah kunjungan dua hari ke Gaza. “Jika gencatan senjata gagal, jika gencatan senjata dilanggar, maka dengan cepat kondisi (seperti kelaparan) akan kembali lagi.”
Sewaktu berada dalam pesawat kepresidenan Air Force One dalam perjalanan menuju Superbowl, pertandingan final Liga Sepak Bola Nasional AS (NFL), Trump mengatakan kepada para wartawan bahwa kesabarannya hilang dengan situasi di Gaza setelah melihat para sandera yang kurus yang dibebaskan Hamas.
“Saya melihat para sandera kembali hari ini dan mereka terlihat seperti penyintas Holocaust. Mereka dalam kondisi mengerikan. Mereka kurus. Ini tampak seperti bertahun-tahun yang lalu, para penyintas Holocaust, dan saya tidak tahu berapa lama lagi kita bisa menerimanya,” katanya.
Ia mengulangi janjinya bahwa Amerika Serikat akan mengambil alih Gaza dan warga Palestina akan direlokasi.
“Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza. Selama kita membangunnya, kita mungkin memberinya pada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun beberapa bagiannya. Orang lain mungkin melakukannya dengan dukungan kami. Tetapi kami berkomitmen untuk memilikinya, mengambilnya, dan memastikan bahwa Hamas tidak kembali. Tidak ada tempat untuk kembali. Tempat itu adalah lokasi pembongkaran. Semua yang tersisa akan dibongkar,” katanya.
Tonggak baru dicapai hari Minggu dalam gencatan senjata di Gaza, dengan pasukan Israel mundur dari koridor Netzarim, jalur sempit yang membelah wilayah itu. Hal tersebut memungkinkan lebih banyak orang Palestina untuk kembali ke sektor utara di mana mereka pernah tinggal, tetapi sebagian besar lahan telah rata dengan tanah akibat pertempuran 15 bulan.
Mobil-mobil yang dipenuhi barang-barang, di antaranya tangki air dan koper, tampak menuju utara melewati jalan yang melintasi Netzarim sepanjang enam kilometer. Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Israel diharuskan untuk mengizinkan mobil-mobil itu melintas tanpa diinspeksi, dan tampaknya tidak ada tentara di sekitar jalan itu.
Juru bicara Hamas Abdel Latif Al-Qanoua mengatakan penarikan tersebut memperlihatkan bahwa Hamas telah “memaksa musuh untuk tunduk pada tuntutan kami” dan bahwa hal itu menggagalkan “ilusi PM Benjamin Netanyahu untuk mencapai kemenangan total.”
Para pejabat Israel tidak mengungkapkan berapa banyak atau ke mana tentara yang ditarik mundur. Para tentara itu sekarang ini berada di sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel dan Mesir, dan penarikan penuh diperkirakan akan dirundingkan dalam tahap selanjutnya dari gencatan senjata awal selama 42 hari yang berlangsung hingga awal Maret.
Tetapi hampir tidak ada kemajuan yang dicapai dalam perundingan mengenai perpanjangan gencatan senjata itu, yang seharusnya mengarah pada pembebasan lebih banyak lagi sandera yang ditawan Hamas dan orang-orang Palestina yang dipenjarakan di Israel.
Netanyahu mengirim satu delegasi ke Qatar, mediator utama dalam pembicaraan antara para pihak, tetapi misi itu terdiri dari para pejabat tingkat rendah. Pemimpin Israel itu juga diperkirakan akan mengadakan rapat para menteri utama di kabinetnya pekan ini untuk membahas gencatan senjata tahap kedua yang perpanjangannya tidak dijamin.
Secara terpisah pada hari Minggu, kementerian kesehatan Palestina mengatakan dua perempuan berusia 20-an, salah seorang di antaranya sedang hamil delapan bulan, tewas tertembak dalam penembakan Israel di bagian utara wilayah pendudukan Tepi Barat, di mana Israel telah melakukan operasi besar-besaran terhadap militan.
Dalam enam pekan tahap pertama gencatan senjata, Hamas secara bertahap membebaskan 33 sandera Israel yang ditawan dalam serangannya pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel dengan imbalan penghentian pertempuran, pembebasan ratusan orang Palestina yang dipenjarakan dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Kesepakatan itu juga menetapkan bahwa pasukan Israel akan ditarik mundur dari daerah-daerah berpenghuni di Gaza selain di koridor Netzarim.
Dalam tahap kedua, semua sandera yang masih hidup akan dibebaskan sebagai imbalan atas penarikan penuh Israel dari Gaza dan “ketenangan yang berkelanjutan.” Tetapi rinciannya tidak jelas dan belum dirundingkan.
Perjanjian gencatan senjata itu menjadi kacau pekan lalu ketika Trump, yang menyatakan mendukung Netanyahu dalam konferensi pers di Gedung Putih, menyerukan kepemilikan Gaza oleh Amerika Serikat pada akhir peran dan kemudian menyatakan bahwa Israel akan menyerahkan wilayah di sepanjang Laut Tengah itu.
Hamas, negara-negara Arab dan para sekutu maupun musuh Amerika Serikat sama-sama mengecam proposal tersebut meskipun Netanyahu memujinya sebagai terobosan yang berpotensi memunculkan terobosan besar yang mengarah pada perdamaian di Timur Tengah. Banyak negara mengatakan mereka terus mendukung pembentukan negara merdeka Palestina, bukannya pemindahan orang-orang Palestina ke negara-negara tetangganya seperti yang diusulkan Trump.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Michael Waltz mengatakan dalam acara televisi NBC “Meet the Press” pada hari Minggu bahwa Trump “bertanya, dengan cara yang manusiawi, apa yang akan terjadi pada orang-orang ini. Dan semua orang di kawasan itu mengatakan kepiluan hati mereka pada orang-orang Palestina, itu wajar, Tetapi, datanglah ke meja perundingan dengan rencana Anda jika Anda tidak menyukai rencananya.”
Netanyahu mendapat tekanan berat dari para sekutu politiknya yang berhaluan ekstrem kanan untuk memulai kembali perang setelah tahap pertama gencatan senjata agar Hamas, yang melancarkan serangan paling mematikan terhadap warga Israel dalam sejarah mereka, dapat dikalahkan. Ia juga mendapat tekanan dari orang-orang Israel yang ingin melihat lebih banyak lagi sandera yang kembali dan menginginkan gencatan senjata itu berlanjut, terutama setelah tiga sandera lelaki yang dibebaskan Sabtu lalu tampak kurus sehingga mengejutkan negara itu. [uh/ab]
Forum