Banyak warga Palestina yang berpindah-pindah dari tempat-tempat pengungsian di Gaza Utara dan Selatan, kembali ke Netzarim, sebuah wilayah di mana sebelumnya pasukan Israel beroperasi.
Pejabat Israel dan Hamas pada Minggu (9/2) mengatakan pasukan Israel telah mundur dari koridor utama Gaza itu sebagai bagian dari komitmen Israel berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang sedang berjalan. Meskipun demikian perjanjian gencatan senjata itu menghadapi ujian besar terkait apakah kedua pihak dapat menegosiasikan rencana perpanjangan gencatan senjata tersebut.
Sebagai bagian dari gencatan senjata, Israel setuju untuk memindahkan pasukannya dari koridor Netzarim sepanjang 6 kilometer, wilayah yang membagi bagian utara dan selatan Gaza yang digunakan Israel sebagai zona militer selama perang.
Banyak warga Palestina kembali ke Netzarim pada Minggu dan menyaksikan kehancuran dan puing-puing reruntuhan bangunan.
Ini terjadi setelah Israel dan Hamas melakukan pertukaran tahanan dan sandera yang kelima pada Sabtu (8/2) sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang telah menghentikan perang selama 16 bulan di Gaza.
Hamas membebaskan tiga warga sipil Israel, dan Israel membebaskan 183 tahanan Palestina; pertukaran sandera dengan tahanan yang kelima sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari.
Dua puluh satu sandera dan lebih dari 730 tahanan Palestina kini telah dibebaskan.
Pada awal gencatan senjata bulan lalu, Israel mulai mengizinkan warga Palestina melintasi Netzarim untuk pulang ke rumah mereka di wilayah utara yang dilanda perang, sehingga ratusan ribu orang melintasi wilayah itu dengan berjalan kaki, atau berkendaraan.
Penarikan pasukan dari wilayah itu memenuhi komitmen lain terhadap perjanjian tersebut, yang menghentikan perang selama 15 bulan. Namun kedua belah pihak tampaknya hanya mencapai sedikit kemajuan dalam negosiasi tahap kedua perjanjian itu, yang dimaksudkan untuk memperpanjang gencatan senjata dan pembebasan lebih banyak sandera Israel yang ditahan oleh Hamas. [em/ab]
Forum