Tekanan internasional kian meningkat terhadap pemimpin Libya Moammar Gaddafi, yang tindakan kerasnya terhadap demonstran mengundang kecaman internasional.
Sekretaris-Jenderal PBB Ban Ki-moon hari Jumat mendesak Dewan Keamanan agar mengambil "tindakan nyata" guna melindungi para pengunjuk rasa di Libya. Ia meminta Dewan Keamanan agar bertindak cepat terhadap resolusi yang disusun Inggris dan Perancis yang menyerukan embargo senjata, bersama dengan pembekuan aset dan larangan perjalanan bagi orang-orang tertentu di Libya.
Kantor berita Jerman dan Perancis mengutip para diplomat Uni Eropa seperti mengatakan blok yang terdiri atas 27 negara itu hari Jumat sepakat menerapkan embargo senjata terhadap Libya, bersama larangan perjalanan dan pembekuan aset. Para pejabat mengatakan kesepakatan itu akan diresmikan minggu depan. Sebelumnya, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan, Uni Eropa perlu mempertimbangkan "tindakan pembatasan" terhadap Libya.
Gedung Putih menyatakan Presiden Amerika Barack Obama sedang menyiapkan upaya untuk menerapkan sanksi unilateral maupun multilateral terhadap Libya. Jurubicara Jay Carney mengatakan Amerika juga sedang berusaha memutus kerjasama militer terbatas dengan negara itu. Carney mengatakan jelas bahwa Gaddafi telah "kehilangan kepercayaan dari rakyatnya." Selain itu, Amerika menangguhkan operasi kedutaannya di Tripoli dan untuk sementara menarik pulang pegawai kedutaan.
Presiden Perancis Nicolas Sarkozy telah mengimbau pengunduran diri Gaddafi. Dalam jumpa pers di Turki, Sarkozy menyatakan Gaddafi "harus pergi." Ia juga menyerukan penyelidikan internasional terhadap pemerintah Libya.