Pemerintah Nigeria, pada Kamis (7/12), berjanji untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak yang tidak disengaja yang dilakukan oleh tentara di mana serangan itu menewaskan sedikitnya 85 warga sipil. Saat ini kecaman dan seruan untuk diadakannya penyelidikan terhadap kasus tersebut semakin meningkat.
Sumber militer mengatakan, tentara sedang melakukan patroli udara pada Minggu (3/12) ketika mereka mengamati sekelompok orang di wilayah barat laut Negara Bagian Kaduna dan “salah menafsirkan pola aktivitas mereka” sehingga dianggap mirip dengan milisi bandit.
Sebuah drone secara tidak sengaja menghantam desa Tudun Biri saat warga sedang merayakan sebuah festival Muslim.
Sumber resmi menyebutkan sedikitnya 85 orang tewas dan 66 lainnya menderita luka-luka.
Angkatan bersenjata Nigeria sering mengandalkan serangan udara dalam pertempuran melawan milisi bandit di wilayah barat laut dan timur laut negara itu. Wilayah itu merupakan tempat para jihadis memberontak selama lebih dari satu dekade.
Saat mengunjungi rumah sakit Kaduna di mana korban luka akibat serangan itu menerima perawatan, Wakil Presiden Kashim Shettima mengatakan kepada televisi lokal, bahwa pemerintah akan menyelidiki dan menghukum siapa pun yang terbukti bersalah. Para korban juga akan dirawat, tambahnya.
Presiden Bola Ahmed Tinubu telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Organisasi Muslim Fityanul Islam Nigeria mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (7/12), bahwa “semua argumen yang diajukan oleh tentara tentang ‘identitas yang salah’ sangat tidak memadai, tidak adil dan tampaknya tidak sensitif.”
“Otoritas militer harus berterus terang dengan memberikan informasi yang lebih transparan” mengenai serangan itu, desak mereka.
Amnesty International menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 120 warga sipil.
Organisasi itu mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa pemerintahan Tinubu harus “segera” melakukan penyelidikan independen dan “jika penyelidikan ini menunjukkan adanya tanggung jawab pidana, pastikan bahwa mereka yang diduga bertanggung jawab dibawa ke pengadilan dan menjalani persidangan yang adil.”
Kantor hak asasi manusia PBB pada Rabu (6/12) menyesalkan serangan tersebut, dan mencatat bahwa serangan itu adalah serangan terbaru dari setidaknya empat serangan udara yang mengakibatkan kematian warga sipil secara signifikan sejak tahun 2017.
PBB meminta Nigeria untuk meninjau kembali peraturan keterlibatan dan prosedur operasinya untuk memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi dan memberikan kompensasi kepada para korban dan keluarga mereka. [ns/rs]
Forum