Militer mengatakan fasilitas yang digunakan untuk pengembangan senjata bawah tanah dan yang lainnya terkait dengan penyelundupan senjata ke Lebanon, termasuk yang menjadi target serangan mereka.
Pada Kamis (30/1), Israel mengatakan telah mencegat pesawat nirawak pengintai yang diluncurkan oleh Hizbullah dan menyebutnya sebagai "pelanggaran perjanjian gencatan senjata" antara Israel dan Lebanon.
Hizbullah dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata pada akhir November, mengakhiri konflik mematikan yang dimulai dengan perang Gaza pada 2023.
Amerika Serikat mengonfirmasi pada Minggu (27/1) bahwa perjanjian tersebut, yang mencakup periode 60 hari untuk penarikan pasukan Israel, akan tetap berlaku hingga 18 Februari. Dengan demikian memperpanjang batas waktu dari sebelumnya 26 Januari.
Israel telah melakukan beberapa serangan di wilayah Lebanon sejak perpanjangan gencatan senjata yang menewaskan dan melukai lebih dari 100 orang.
Serangan terbaru adalah serangan pesawat tak berawak yang melukai sedikitnya lima orang di kota Majdal Selm, Lebanon selatan. [es/ft]