Ratusan militan Islam di Yaman selatan memperkuat kekuasaan mereka atas kota terbesar ketiga di negara itu selagi jenderal-jenderal pembangkang menuduh Presiden Ali Abdullah Saleh yang dimusuhi telah menyerahkan provinsi Abyan kepada pihak "teroris."
Warga di Zinjibar, ibukota Abyan, bersama pasukan pemerintah dilaporkan terlibat bentrokan hebat hari Minggu dengan kira-kira 400 militan yang menduduki kota itu. Saksi mata mengatakan militan telah mengambil alih sejumlah bank dan kantor pemerintah.
Harian The Wall Street Journal mengutip penduduk Zinjibar yang mengatakan para pejuang terdiri dari warga suku-suku lokal yang selama bertahun-tahun telah tinggal di luar pengawasan pemerintah pusat. Mereka mengatakan para militan itu bukan anggota al-Qaida di Semenanjung Arab, tapi ingin mendirikan sebuah pemerintahan fundamentalis Islam di selatan.
Para pejabat Yaman mengatakan, militan memperluas kontrol mereka terhadap Zinjibar hari Sabtu setelah tembak-menembak dengan pasukan pendukung Presiden Saleh. Sejumlah pejabat tinggi dan warga telah meninggalkan daerah tersebut.
Tokoh oposisi menuduh Saleh sengaja mengabaikan kota itu kepada militan dengan tujuan menciptakan kekacauan dan menakut-nakuti rakyat agar ia tetap berkuasa. Presiden telah memperingatkan bahwa tanpa dirinya maka al-Qaida akan merebut kendali negara miskin di Teluk Persia itu.
Dewan militer oposisi Yaman, yang terdiri dari komandan-komandan yang telah memisahkan diri dari Saleh setelah gelombang demonstrasi anti-pemerintah dimulai akhir Januari, menyalahkan presiden karena "menyerahkan sejumlah provinsi tertentu kepada para penjahat."
Sementara itu, sejumlah saksi di Yaman selatan mengatakan pasukan keamanan telah menembaki demonstran oposisi di kota Taiz, dan menewaskan sedikitnya 20 orang.
Mereka mengatakan pasukan yang setia pada presiden Ali Abdullah Saleh menyerbu sebuah kamp demonstran hari Senin, seraya pemerintah melanjutkan tindak kekerasan terhadap mereka yang menyerukan digulingkannya Presiden Saleh.
Sejumlah demonstran tewas dan puluhan lainnya cedera hari Minggu di Taiz ketika pasukan keamanan dan kawanan pria bersenjata berpakaian sipil melepaskan tembakan ke arah reli oposisi.