Menteri Kesehatan Peru Hernando Cevallos, dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (4/1) mengatakan bahwa, setelah membandingkan angka pada awal dan akhir Desember lalu, jumlah kasus infeksi COVID-19 telah meningkat lebih dari 50 persen secara nasional dan berlipat dua di wilayah ibu kota, Lima.
Menurut data pemerintah, pada pekan terakhir 2021, setelah libur Natal dan sebelum Tahun Baru, infeksi melonjak sebesar 25 persen, dari 11.000 menjadi 14.688 kasus.
Negara itu berusaha untuk mengekang penularan dengan melarang warga berkumpul di pantai, kolam renang, danau dan sungai selama Tahun Baru, serta mengurangi jumlah pertemuan dengan keluarga, akan tetapi efeknya kecil.
Menurut pihak berwenang, varian Delta mendominasi dalam gelombang ketiga COVID-19 di Peru, tetapi infeksi varian Omicron juga meningkat.
Virus corona telah menewaskan lebih dari 202.000 jiwa di negara Amerika Selatan itu sejak awal pandemi melanda. [mg/ka]