Mantan presiden Korea Selatan Lee Myung-bak tiba di rumahnya di Seoul pada hari Jumat (30/12) setelah mendapat grasi khusus awal pekan ini.
Lee, yang dijatuhi hukuman 17 tahun penjara atas serangkaian kejahatan korupsi, dibebaskan dari penjara untuk sementara pada Juni lalu karena masalah kesehatan.
Kepada para pendukung yang menyambut kepulangannya itu, Lee mengatakan, “Pertama-tama, saya menyesal sekali karena telah membuat orang-orang khawatir.” Ia juga mengatakan akan turut berperan dengan mendoakan kemakmuran Korea Selatan.
Kementerian Kehakiman mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Lee termasuk di antara 1.373 narapidana yang diampuni.
Disebutkan pula bahwa kementerian telah memutuskan untuk memasukkan beberapa politisi, seperti Lee, sebagai bagian dari upaya memajukan persatuan nasional.
CEO yang berubah menjadi tokoh konservatif ini telah dinyatakan bersalah menerima suap dari perusahaan besar seperti Samsung, menggelapkan dana dari sebuah perusahaan yang ia miliki, dan kejahatan terkait korupsi sebelum dan selama menjabat presiden dari tahun 2008 hingga 2013.
Ia adalah presiden Korea Selatan pertama dengan latar belakang bisnis dan pernah menjadi simbol kebangkitan ekonomi negara itu.
Ia memulai karier bisnisnya dengan menjadi pekerja pemula di perusahaan konstruksi Hyundai Group pada pertengahan 1960-an, sebelum melejit menjadi CEO 10 perusahaan di bawah Hyundai Group dan memimpin kebangkitan pesat perusahaan itu ketika ekonomi Korea Selatan tumbuh luar biasa setelah Perang Korea 1950-1953.
Kasus korupsi Lee muncul setelah penggantinya dan sesama anggota konservatif Park Geun-hye disingkirkan dan dipenjarakan terkait skandal korupsi terpisah tahun 2016-2017.
Skandal berturut-turut itu sangat merugikan kelompok konservatif di Korea Selatan dan memperdalam perpecahan nasional.
Park, yang menjalani masa hukuman penjara yang panjang, diampuni pada Desember 2021. [uh/ab]
Forum