Tautan-tautan Akses

Mantan Pemimpin Kamboja Kembali Bertarung di Senat


Mantan Perdana Menteri Hun Sen menunjukkan jarinya kepada wartawan usai mencoblos di TPS Provinsi Kandal hari Minggu, 25 Februari 2024.
Mantan Perdana Menteri Hun Sen menunjukkan jarinya kepada wartawan usai mencoblos di TPS Provinsi Kandal hari Minggu, 25 Februari 2024.

Partai yang berkuasa di Kamboja mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan Senat pada hari Minggu (25/2), yang membuka jalan bagi mantan Perdana Menteri Hun Sen untuk secara resmi kembali ke dunia politik setelah mengundurkan diri tahun lalu.

Setelah hampir empat dekade memerintah, Hun Sen menyerahkan kekuasaan kepada putra sulungnya, Hun Manet, pasca pemilu nasional yang diselenggarakan Juli lalu, tanpa adanya perlawanan berarti.

Hun Sen pada saat itu menegaskan meskipun telah mengundurkan diri, ia masih berniat untuk menggunakan pengaruhnya. Setelah jajak pendapat ditutup pada Minggu sore, Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang berkuasa mengklaim mereka telah menyapu bersih Senat, majelis tinggi negara.

Juru bicara Sok Eysan mengatakan hasil awal menunjukkan "CPP memenangkan setidaknya 50 dari 58 kursi, dan menambahkan, "jelas, dia (Hun Sen) telah memenangkan satu kursi."

Dia mengkonfirmasi bahwa partai tersebut akan mencalonkan Hun Sen sebagai presiden Senat ketika bersidang April nanti. Jika kelak menduduki posisi ini, Hun Sen dapat bertindak sebagai kepala negara ketika raja sedang berada di luar negeri.

Komite Pemilihan Nasional diperkirakan membutuhkan waktu beberapa minggu untuk mempublikasikan hasil resmi.

Sebelumnya, anggota parlemen berusia 71 tahun dan ketua partai yang berkuasa ini telah memberikan suara di dekat rumahnya di kota Takhmao.

Empat partai politik, termasuk CPP yang berkuasa di bawah pimpinan Hun Sen, Partai Funcinpec yang berhaluan royalis, dan dua partai oposisi kecil ikut serta dalam pemungutan suara tersebut.

Dari 62 kursi Senat, 58 kursi dipilih oleh 125 anggota parlemen dan lebih dari 11.000 administrator lokal. Raja Norodom Sihamoni menunjuk dua senator, sementara Majelis Nasional menunjuk dua senator lainnya. Sebagian besar pemilih yang memenuhi syarat adalah anggota CPP, yang berhasil menyapu bersih pemilu Senat tahun lalu, dan memastikan kemenangan Hun Sen.

Penulis Hun Sen’s Cambodia, Sebastian Strangio mengatakan “ini adalah tanda konsolidasi kekuasaan keluarga Hun yang lebih jauh… Lebih baik untuk memastikan posisi tersebut [tidak] jatuh ke tangan saingan potensial." Menjadi presiden Senat juga akan melindungi putranya dan mencegah dirongrongnya kontrol keluarga, tambah Strangio.

Sementara Kepala Komune Oeu Siphon mengatakan kepada AFP, para pemilih di ibukota Phnom Penh tampaknya sangat ingin melihat Hun Sen kembali ke posisi yang berkuasa. "Dia memiliki banyak pengalaman, jadi ada asumsi jika dia memimpin Senat, negara kita akan menjadi makmur.”

Pemilihan ini dilakukan setelah anggota parlemen menyetujui putra bungsu Hun Sen, Hun Many, sebagai wakil perdana menteri. Ada sejumlah kerabat Hun Sen dan beberapa anak sekutunya di pemerintahan sekarang ini.

Setelah berkuasa pada tahun 1985, Hun Sen membantu memodernisasi negara yang hancur akibat perang saudara dan genosida.

Namun, para kritikus mengatakan pemerintahannya juga ditandai dengan perusakan lingkungan, korupsi yang mengakar, dan penyingkiran hampir semua saingan politiknya. [em/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG