Tautan-tautan Akses

Tersangka Penikaman Salman Rushdie Divonis Bersalah atas Upaya Pembunuhan


Hadi Matar (tengah), pelaku penikaman penulis Salman Rushdie pada 2022, bereaksi setelah dinyatakan bersalah atas semua dakwaan di pengadilan Chautauqua County di Mayville, New York, Jumat, 21 Februari 2025. (Foto: Adrian Kraus/AP Photo)
Hadi Matar (tengah), pelaku penikaman penulis Salman Rushdie pada 2022, bereaksi setelah dinyatakan bersalah atas semua dakwaan di pengadilan Chautauqua County di Mayville, New York, Jumat, 21 Februari 2025. (Foto: Adrian Kraus/AP Photo)

Juri juga memutuskan Hadi Matar bersalah atas penyerangan terhadap pria lain yang terluka dalam serangan itu.

Seorang pria New Jersey pada Jumat (21/12) divonis bersalah atas percobaan pembunuhan karena menikam pengarang buku Salman Rushdie beberapa kali di panggung kuliah di New York pada 2022.

Para juri, yang berunding kurang dari dua jam, juga memutuskan Hadi Matar, 27 tahun, bersalah karena telah melakukan penyerangan karena melukai seorang pria yang saat itu berada di panggung bersama Rushdie.

Matar berlari ke atas panggung di Chautauqua Institution di mana Rushdie akan berbicara pada 12 Agustus 2022, dan menikamnya belasan kali di hadapan para hadirin. Serangan itu menyebabkan novelis pemenang penghargaan berusia 77 tahun tersebut mengalami kebutaan pada salah satu matanya.

Rushdie menjadi saksi kunci selama tujuh hari kesaksiannya, menjelaskan dengan jelas luka-luka yang mengancam jiwa dan masa pemulihannya yang lama dan menyakitkan.

Matar, yang duduk di meja pembela, tampak tertunduk, tetapi tidak menunjukkan reaksi yang jelas saat juri menyampaikan putusan. Saat dia dibawa keluar ruang sidang dengan tangan diborgol, dia diam-diam mengucapkan, "Bebaskan Palestina," menggemakan komentar yang sering dia ucapkan saat memasuki dan meninggalkan persidangan.

Pembela umum, Nathaniel Barone, mengatakan Matar kecewa, tetapi juga siap menghadapi putusan tersebut.

Pengarang buku Salman Rushdie dibantu oleh beberapa orang setelah dia ditikam beberapa saat sebelum memberi pidato di Chautauqua Institution, Chautauqua, New York, 12 Agustus 2022. (Foto: Charles Savenor/Local News X/TMX via Reuters)
Pengarang buku Salman Rushdie dibantu oleh beberapa orang setelah dia ditikam beberapa saat sebelum memberi pidato di Chautauqua Institution, Chautauqua, New York, 12 Agustus 2022. (Foto: Charles Savenor/Local News X/TMX via Reuters)

Jaksa Wilayah Jason Schmidt memutar video gerak lambat penyerangan tersebut kepada juri pada Jumat saat menyampaikan argumen penutupnya. Rekaman itu menunjukkan penyerang saat dia muncul dari penonton, menaiki tangga menuju panggung dan berlari menuju Rushdie.

“Saya ingin Anda melihat sifat serangan ini yang tidak beralasan,” kata Schmidt. “Saya ingin Anda melihat sifat serangan yang ditargetkan. Ada banyak orang di sekitar hari itu tetapi hanya ada satu orang yang menjadi sasaran.”

Asisten pembela umum Andrew Brautigan mengatakan kepada juri bahwa jaksa belum membuktikan bahwa Matar bermaksud membunuh Rushdie. Perbedaan ini penting untuk hukuman percobaan pembunuhan.

"Anda pasti setuju sesuatu yang buruk terjadi pada Tuan Rushdie, tapi Anda tidak tahu apa tujuan pemikiran Tuan Matar," kata Brautigan.

Matar membawa pisau tetapi tidak membawa senjata atau bom, kata pengacaranya sebelumnya. Dan sebagai tanggapan terhadap kesaksian bahwa luka-luka itu mengancam jiwa, mereka mencatat bahwa jantung dan paru-paru Rushdie tidak terluka.

Schmidt mengatakan meskipun tidak mungkin membaca pikiran Matar, "dapat diperkirakan bahwa jika Anda menikam seseorang 10 atau 15 kali di bagian wajah dan leher, hal itu akan mengakibatkan kematian."

Hakim menetapkan sidang pembacaaan vonis hukuman pada 23 April. Matar terancam hukuman hingga 25 tahun penjara. [ft/ah]

XS
SM
MD
LG