Seorang kritikus vokal terhadap pemerintah Kamboja telah ditangkap atas pengaduan pencemaran nama baik yang diajukan oleh seorang anggota Kabinet atas komentar yang ia posting di Facebook.
Pengaduan yang diajukan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Pelatihan Kejuruan Heng Sour terhadap Ny Nak menuai kritik tajam dari Human Rights Watch, yang mengatakan bahwa pengaduan tersebut menunjukkan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Hun Manet sama represifnya dengan pemerintahan sebelumnya.
Hun Manet pada bulan Agustus menggantikan ayahnya Hun Sen, yang tidak banyak menoleransi oposisi saat ia berkuasa selama 38 tahun.
Phil Robertson, wakil direktur Asia Human Rights Watch, mengatakan bahwa Hun Manet “mengikuti jejak ayahnya dalam membatasi hak untuk menyatakan pendapat, bergabung dengan organisasi independen, dan mengadakan protes publik secara damai, dan ia berusaha meredam pemberitaan mengenai tindakan-tindakannya tersebut dengan menyerang beberapa media independen yang masih beroperasi di negara ini."
Robertson mengatakan bahwa Ny Nak “tidak melakukan apa pun yang membuatnya pantas ditangkap” dan menyerukan pembebasannya.
Pengadilan Kota Phnom Penh pada hari Jumat memerintahkan Ny Nak ditahan atas tuduhan penghasutan dan pencemaran nama baik, setelah menteri tenaga kerja mengajukan tuntutan pidana terhadapnya atas komentar yang ia posting di Facebook pada bulan Desember tahun lalu.
Postingannya mempertanyakan keputusan pemerintah untuk menyerahkan sekitar 91 hektare tanah di provinsi Kampot kepada seseorang yang ia sebutkan bernama Heng Sour, yang kemudian disebutkan oleh surat kabar lokal sebagai menteri tersebut. Jika terbukti bersalah atas kedua tuduhan tersebut, Ny Nak bisa menghadapi hukuman lima tahun penjara.
Kementerian Tenaga Kerja mengatakan orang yang disebutkan namanya oleh surat kabar itu bukanlah menteri dan meminta agar Ny Nak mencabut postingan tersebut karena berisi informasi yang tidak benar, namun Ny Nak menolak.
Sebuah pernyataan dari pengadilan yang dikeluarkan setelah ia dipenjara mengatakan bahwa dengan menolak mencabut postingannya, Ny Nak menunjukkan niat jahat, yang membenarkan dakwaan dan penahanan pra-sidang terhadapnya.
Ny Nak yang merupakan pakar pertanian dan pengusaha serta komentator sosial ini pernah mendapat masalah sebelumnya karena postingannya. Ia memiliki lebih dari 400.000 pengikut.
Pada bulan September, ia mengkritik Menteri Pertanian Dith Tina, khususnya mengenai harga beras. Tak lama kemudian, ia dipukuli dengan pentungan logam oleh sekelompok pria berpakaian hitam dan berkendaraan sepeda motor.
Ia sebelumnya telah dijatuhi hukuman 18 bulan penjara pada Agustus 2021 atas tuduhan penghasutan setelah membuat postingan satir yang mengkritik pembatasan COVID-19 yang dilakukan oleh Perdana Menteri Hun Sen.
Juru bicara Kementerian Tenaga Kerja Sun Mesa mengatakan di halaman Facebooknya bahwa Ny Nak berhak bersuara di media sosial, namun Heng Sour juga berhak merespons dengan menggugatnya. Ia menuduh Ny Nak melanggar hak orang lain dengan memposting informasi tidak benar dengan tujuan mendapatkan perhatian demi kepentingan dirinya sendiri. [ab/uh]
Forum