Tautan-tautan Akses

LSM Open Arms Selamatkan 44 Migran di Lepas Pantai Italia


Kapal penyelamat "Astral" milik LSM Spanyol, Open Arms, membantu para migran di perairan internasional di perairan sebelah selatan Lampedusa, di Laut Tengah, Minggu, 11 Agustus 2024. (Foto: Juan Medina/Reuters)
Kapal penyelamat "Astral" milik LSM Spanyol, Open Arms, membantu para migran di perairan internasional di perairan sebelah selatan Lampedusa, di Laut Tengah, Minggu, 11 Agustus 2024. (Foto: Juan Medina/Reuters)

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Spanyol Open Arms menyelamatkan 44 migran dari laut, di lepas pantai selatan pulau Lampedusa, Italia, pada Minggu (11/8).

Cynthia Martin, kapten Astral, kapal penyelamat Open Arms, melaporkan ada 44 orang di kapal itu, di antaranya lima perempuan, tiga anak-anak dan seorang bayi.

Martin kemudian memberi mereka jaket pelampung, air dan makanan dan tinggal bersama mereka hingga kapal Italia Guardia di Finanza tiba untuk membawa mereka ke Lampedusa.

Setelah itu, seorang awak penyelamat dari Astral mengecat kapal besi itu agar para pelaut tahu bahwa penumpang kapal tersebut telah diselamatkan.

Sebuah rencana kontroversial di Italia untuk mendirikan kamp-kamp penahanan di Albania bagi para migran yang dijemput di laut ditangguhkan pada 1 Agustus lalu. Seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan rencana itu telah tertunda beberapa pekan dari jadwal.

Perdana Menteri Giorgia Meloni telah mengumumkan 1 Agustus sebagai tanggal peresmian fasilitas-fasilitas itu sewaktu ia mengunjungi Albania pada Juni lalu. Sebelumnya, pemerintahannya telah berharap dapat mengoperasikannya pada musim semi lalu.

Pemerintah sayap kanan Meloni menandatangani kesepakatan dengan Albania tahun lalu mengenai pendirian kamp itu sebagai bagian dari upayanya untuk membendung imigrasi. Meloni mengatakan mereka akan memproses sekitar 36 ribu migran per tahun melalui dua fasilitas, satu di pelabuhan Shengjin dan yang lainnya di Gjader.

Partai-partai oposisi dan berbagai organisasi hak-hak asasi manusia (HAM) mengecam rencana tersebut, yang menyerupai kesepakatan deportasi migran serupa antara Inggris dan Rwanda yang kini telah ditinggalkan. [uh/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG