Sembilan orang, termasuk seorang bayi, tewas setelah kapal mereka terbalik sewaktu berupaya menyeberangi Laut Tengah di tengah badai, dan 15 lainnya dikhawatirkan hilang, kata penjaga pantai Italia, Kamis (11/4).
Penjaga pantai Italia mengatakan menerima permintaan kerja sama dari badan SAR Malta setelah kapal itu terbalik sekitar 50 kilometer sebelah tenggara pulau Lampedusa pada hari Rabu.
Penjaga pantai Italia mengatakan mereka mengirimkan kapal patrolinya ke lokasi kecelakaan, “menyelamatkan 22 penyintas dan menemukan 9 mayat, termasuk seorang bayi.”
Operasi penyelamatan “sangat sulit karena cuaca buruk dan kondisi laut di daerah itu dengan gelombang setinggi hingga 2,5 meter,” kata penjaga pantai.
Kebangsaan para penumpang kapal itu tidak diketahui tetapi Lampedusa, yang terletak di Laut Tengah antara Tunisia, Malta dan pulau Sisilia di Italia, adalah pelabuhan persinggahan pertama bagi banyak migran yang ingin menuju Uni Eropa.
“Bangkai kapal yang mengerikan di dekat Lampedusa selama operasi penyelamatan,” tulis pejabat komunikasi badan urusan pengungsi PBB (UNHCR) di X pada hari Rabu. Para penyintas, yang dibawa ke Lampedusa, “dalam kondisi hipotermia dan syok,” lanjutnya.
Sebuah pesawat penjaga pantai Italia sedang melakukan pencarian dari udara bagi orang-orang yang hilang di sekitar bangkai kapal itu.
Dalam operasi terpisah, penjaga pantai Italia mengatakan telah menyelamatkan 37 migran “penumpang kapal kayu kecil sepanjang 7 meter yang diterpa gelombang” di lepas pantai Lampedusa, Rabu. [uh/ab]
Forum