KTT tertutup untuk membahas Afghanistan berakhir hari Selasa (2/5) di Qatar, tanpa pengakuan resmi terhadap pemerintahan Afghanistan yang dikuasai oleh Taliban, meskipun Sejen PBB mengatakan bahwa mereka akan mengadakan pertemuan lain pada masa depan.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menghadiri KTT yang digambarkan oleh badan dunia itu sebagai, negara dan organisasi yang berusaha mencapai sikap terpadu tentang hak asasi manusia, tata kelola, kontraterorisme, dan upaya anti-narkoba.
Tidak ada pengakuan terhadap Taliban yang muncul dari pertemuan itu, meskipun para aktivis belakangan ini mengkritik kemungkinan tersebut.
“Untuk mencapai tujuan kita, kita tidak bisa mengabaikan kontak. Dan banyak yang menyerukan keterlibatan agar lebih efektif dan berdasar pada pelajaran yang telah kita raih dari masa lalu," kata Guterres.
Ia tidak menguraikan dengan rinci, meski Taliban sebelumnya menguasai Afghanistan dari tahun 1994 hingga 2001.
Ditanya seorang wartawan apakah akan ada kesempatan di mana ia ingin bertemu langsung dengan Taliban, Guterres mengatakan, “Jika ada waktu yang tepat untuk melakukannya, jelas saya tidak akan menolak kemungkinan itu – hari ini bukan waktu yang tepat untuk melakukannya.”
Taliban sendiri yang mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021, tidak hadir dalam pertemuan itu. [ps/jm]
Forum