Kasus aktif COVID-19 di Sulawesi Tengah mengalami kenaikan dari 83 pada 7 Februari 2022 menjadi 632 yang tersebar di 12 kabupaten dan satu kota per tanggal 15 Februari 2022. Dari jumlah itu 41 pasien menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi terpusat, 591 menjalani isolasi mandiri.
Juru Bicara Pusat Data dan Informasi Bencana (Pusdatina) COVID-19 Sulteng, Adiman Kepada VOA, Selasa (15/2) mengatakan mengantisipasi lonjakan COVID-19, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura telah mengeluarkan surat edaran per tanggal 14 Februari untuk pengaktifan kembali posko-posko penanganan COVID-19 pada tingkat desa dan kelurahan, dan menunda pelaksanaan acara yang mengumpulkan orang dalam jumlah besar. Pengawasan ketat juga dilakukan pada pelaku perjalanan dari luar daerah.
“Setiap pelaku perjalanan dari luar daerah baik via udara, laut dan darat yang memasuki wilayah provinsi Sulawesi Tengah wajib menunjukkan hasil pemeriksaan rapid test antigen negatif atau hasil pemeriksaan real time PCR negatif yang berlaku 2 kali 24 jam dan telah dicek keasliannya oleh petugas pemeriksa,” kata Adiman.
Selain itu, Satgas COVID-19 bekerja sama dengan TNI-POLRI memastikan seluruh kegiatan ekonomi masyarakat dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Bupati dan wali kota diharapkan untuk memantau dan mendorong secara langsung pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak dan lansia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 15 Februari 2022, capaian vaksinasi dosis 1 di Sulawesi Tengah mencapai 82,18 persen, dosis dua 46,92 persen dan dosis tiga 1,43 persen. Sasaran vaksinasi di Sulteng sebanyak 2,1 juta orang.
Kota Palu Tingkatkan Operasi Yustisi Kepatuhan Protokol Kesehatan
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid kepada VOA, Rabu (16/2) menyatakan pihaknya melakukan pengetatan kembali penerapan protokol kesehatan (prokes) sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2022 yang memasukkan kota Palu dalam Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 sejak 15 Februari hingga 28 Febuari 2022. Selain kota Palu, PPKM Level 3 di Sulteng juga diberlakukan di Kabupaten Poso, Sigi dan Kabupaten Banggai.
“Melakukan pengetatan kembali sesuai prokes level 3, kemudian melakukan operasi yustisi untuk lebih intensif kemudian kami juga telah mengirimkan surat kepada seluruh tempat-tempat yang bisa menjadi potensi penyebaran virus omicron ini untuk memperhatikan prokes,” jelas Hadianto.
Hadianto menjelaskan per tanggal 15 Februari terdapat 292 kasus aktif COVID-19 di Kota Palu. “Cuma kita kan tidak bisa pastikan apakah semua omicron virus atau tidak karena kan untuk mengetahui Omicron virus untuk pengetesannya tidak dilakukan di Palu,” jelasnya.
Selain terus melakukan tes untuk penemuan kasus, pihaknya juga terus meningkatkan kegiatan vaksinasi dosis kedua COVID-19. Capaian vaksinasi dosis 1 di Palu sudah mencapai 97 persen sedangkan dosis dua sebesar 68 persen.
Gubernur Gorontalo Terpapar COVID-19
Kenaikan kasus COVID-19 juga dilaporkan terjadi di Provinsi Gorontalo bahkan Gubernur Rusli Habibie, Jumat (8/2) mengungkapkan dirinya positif COVID-19 berdasarkan pemeriksaan tes usap pada 8 Februari 2022.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Gorontalo, Rabu (16/2) melaporkan kasus aktif COVID-19 di wilayah itu bertambah menjadi 228 pasien atau terdapat kenaikan 155 kasus baru dibandingkan situasi pada 10 Februari 2022 yang saat itu berjumlah 73 kasus aktif.
“Sejak tanggal 7 Februari terjadi lonjakan kasus mulai terdeteksi ada 11 pasien baru dan kemarin (15/2) dilaporkan ada 58 pasien baru dan satu hari sebelumnya ada 47, jadi grafik daripada peningkatan kasus yang ada di provinsi Gorontalo pada minggu terakhir ini mulai meningkat,” papar Triyanto Bialangi dalam keterangan melalui kanal YouTube Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
Ia menjelaskan, laboratorium COVID-19 Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo telah dapat memeriksa probabel varian omicron dengan metode S Gene Target Failure (SGTF).
“Sejak tanggal 9 Februari 2022 Balai POM telah mendeteksi ada dua kasus probabel omicron dan pemeriksaan untuk tanggal 10 sampai tanggal 12 Februari ada 36 kasus dari 53 spesimen yang diperiksa di Balai POM Provinsi Gorontalo,” kata Triyanto.
Menurut Triyanto, berdasarkan zonasi sebaran kasus aktif COVID-19 Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo berada dalam zona merah (risiko tinggi) sedangkan empat kabupaten lainnya berada dalam zona kuning (risiko rendah). [yl/ab]