Aktivis hak asasi Suriah mengatakan 31 orang tewas dalam bentrokan di berbagai pelosok negara itu, sementara pertumpahan darah terus berlangsung.
Organisasi Pengamat Hak Asasi Suriah yang berbasis di London mengatakan, 14 dari korban yang tewas hari Minggu adalah warga sipil, termasuk tujuh orang yang ditembak tentara di provinsi Homs. Kelompok itu mengatakan, yang lain tewas dalam bentrokan antara tentara dan tentara yang membelot.
Kantor hak asasi PBB mengatakan, lebih dari 2.900 orang telah tewas dalam demonstrasi anti-pemerintah, yang telah memasuki bulan ketujuh.
Menteri Luar Negeri Suriah hari Minggu mengancam akan mengambil langkah-langkah keras terhadap negara yang mengakui dewan oposisi yang baru saja dibentuk.
Menteri Luar Negeri Walid al-Moallem memperingatkan masyarakat internasional agar tidak mengakui Dewan Nasional Suriah, yang disebutnya tidak sah. Ia berbicara bersama menteri luar negeri negara-negara Amerika Latin yang condong ke kiri yang mengunjungi Suriah untuk menunjukkan dukungan kepada presiden Bashir al-Assad.
Pernyataan al-Moallem dikeluarkan sementara dewan oposisi dijadwalkan melakukan pertemuan di Kairo dan Stockholm hari Minggu. Pemerintah Assad tampaknya khawatir bahwa jika diakui, Dewan Nasional Suriah dapat memegang peran seperti Dewan Transisi Nasional Libya, yang akhirnya menggulingkan Moammar Gaddafi.