Pasukan keamanan Suriah melepaskan tembakan terhadap demonstran di seluruh negara itu hari Jumat, menewaskan paling sedikit 11 orang, sementara PBB menaikkan jumlah korban jiwa dalam penindakan selama 7 bulan itu menjadi lebih dari 3.000.
Para aktivis mengatakan demonstran anti-pemerintah tewas di daerah-daerah yang mencakup pinggir Damaskus, daerah Homs di Suriah tengah, dan provinsi Daraa di selatan.
Para aktivis pro-demokrasi menyerukan protes di seluruh negara itu untuk mendukung para perwira dan prajurit angkatan darat yang membelot dari militer dan memihak demonstran. Damaskus menuduh orang-orang bersenjata atau kelompok teroris sebagai pelaku kekerasan maut yang telah pecah dalam demonstrasi menentang Presiden Bashar al-Assad.
Sebelumnya hari Jumat, para pejabat hak azasi PBB mengatakan jumlah yang tewas dalam 7 bulan protes anti-pemerintah di Suriah telah melebihi 3 ribu orang. Komisaris Tinggi PBB urusan Hak Azasi Manusia Navi Pillay memperingatkan bahwa penindasan Suriah dengan kekerasan terhadap penentang pemerintah dapat menjerumuskan negara itu ke dalam perang saudara besar-besaran.
Suriah sedang menghadapi tekanan internasional yang memuncak untuk mengakhiri penindakan itu. Hari Jumat, laporan berita mengutip pejabat Liga Arab mengatakan para menteri luar negeri kelompok itu akan mengadakan rapat darurat hari Minggu untuk membicarakan keadaan di Suriah.
