Bekas pemimpin pemberontak Kongo, Bosco Ntaganda hari Kamis (3/9) membantah tuduhan bahwa dia pembunuh dan penjahat perang, ketika berbicara di pengadilan Den Haag.
Berbicara di depan hakim Mahkamah Kejahatan Perang Internasional (ICC), Ntaganda mengakui bahwa ia digambarkan sebagai "The Terminator" atau Sang Pembasmi tetapi ia mengatakan bahwa, "itu bukan dia."
Ntaganda bersikeras dia adalah seorang tentara, bukan penjahat. Katanya, "Saya tidak pernah menyerang warga sipil ... Saya selalu melindungi mereka."
Komentar-komentar itu sangat bertentangan dengan gambaran yang dilukiskan oleh para jaksa ICC, yang mengatakan bahwa Ntaganda memimpin kelompok pemberontak, Uni Patriot Kongo atau UPC, yang membunuh, memperkosa dan memperbudak orang-orang di provinsi Ituri di bagian timur Kongo pada tahun 2002 dan 2003.
Pengacara bagi para korban mengatakan dalam sidang pengadilan hari Kamis, bahwa anak-anak perempuan berumur 12 tahun dipaksa untuk menjadi istri para komandan senior pemberontak.