Seekor dingo, sejenis anjing liar Australia, menyeret seorang batita yang sedang tidur di dalam mobil kemping di pulau tujuan wisata populer di Australia, Kamis (18/4).
Untungnya sang ayah terbangun dan menarik putranya yang berusia 14 bulan dari mulut dingo tersebut.
“Orang tua batita terbangun mendengar teriakan anaknya dan mengejar dingo itu. Dia harus bertarung melawan beberap dingo untuk mengambil anak laki-laki berusia 14 bulan,” kata paramedis Ben Du Toit kepada para wartawan, Jumat (19/4), seperti dilaporkan Reuters.
Anak laki-laki tersebut menderita luka-luka pada bagian kepala dan leher akibat serangan dingo di Pulau Fraser di timur laut pesisir dan sudah dibawa ke rumah sakit.
Dingo adalah satwa dilindungi di Pulau Fraser dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkemah di pulau itu. Serangan itu adalah serangan dingo ketiga di Pulau Fraser pada tahun ini.
Kisah bayi yang diserang dingo yang paling terkenal adalah kasus bayi Azaria Chamberlain. Pada 1980, bayi Azaria hilang dari tenda di sebuah lokasi kemping di pedalaman Australia. Ibu Azaria mengatakan bayinya diambil oleh seekor dingo. Tubuh bayi Azaria tidak pernah ditemukan hingga menimbulkan misteri yang menyedot perhatian warga Australia selama bertahun-tahun. Kisah Azaria dibukukan dan dibuat menjadi film yang dibintangi aktris Meryl Streep dan Sam Neill.
Lindy, ibu Azaria, sempat mendekam dipenjara selama tiga tahun terkait kematian putrinya sebelum kemudian dibebaskan dari tuduhan. Baru pada 2012 pengadilan Australia memastikan bahwa Azaria dibunuh oleh dingo.
Dingo dibawa ke Australia sekitar 4.000 tahun yang lalu. Spesies unik itu dilindungi di taman nasional negara bagian Queensland, kawasan-kawasan Warisan Dunia, permukiman Aborigin dan Australian Capital Territory. Selain di kawasan-kawasan tersebut, dingo dinyatakan sebagai hama.
Di Pulau Fraser populasi dingo diperkirakan mencapai 200, dengan kelompok-kelompok yang terdiri dari 30 anjing berkeliaran di pulau tersebut, menurut Departemen Lingkungan Hidup dan Sains Queensland. [ft]