Satu orang tewas dan dua petugas polisi terluka parah dalam penikaman di Prancis timur saat demonstrasi pada Sabtu (22/2), kata jaksa setempat.
Jaksa Nicolas Heitz kepada kantor berita Prancis AFP mengatakan bahwa tiga petugas lainnya mengalami luka ringan dalam serangan di Kota Mulhouse, yang dilakukan oleh seorang tersangka berusia 37 tahun. Pelaku penikaman masuk dalam daftar pantauan pencegahan teror.
Daftar tersebut, yang disebut FSPRT, mengumpulkan data dari berbagai otoritas tentang orang-orang dengan tujuan mencegah radikalisasi “teroris”. FSPRT diluncurkan pada 2015 setelah serangan mematikan terhadap kantor majalah satir Charlie Hebdo dan supermarket milik orang Yahudi.
Tersangka menyerang petugas polisi setempat di Mulhouse sambil meneriakkan "Allahu Akbar" pada Sabtu sore, kata unit jaksa antiteror nasional Prancis, PNAT, dalam sebuah pernyataan.
Seorang pejalan kaki tewas saat mencoba melerai dan membantu polisi, kata kantor kejaksaan.
Heitz mengatakan salah satu petugas polisi yang terluka parah mengalami cedera pada arteri karotis, dan satu lagi di dada.
Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau diperkirakan akan mengunjungi lokasi serangan pada Sabtu malam.
Polisi menetapkan parameter keamanan setelah serangan itu, yang terjadi sebelum pukul 16.00 waktu setempat saat berlangsung demonstrasi mendukung Kongo.
Menurut sumber serikat pekerja, tersangka yang lahir di Aljazair, telah berada di bawah pengawasan peradilan dan tahanan rumah, dan dikenai perintah pengusiran dari Prancis.
“Horor telah menguasai kota kami,” kata Wali Kota Mulhouse Michele Lutz di Facebook. Insiden tersebut sedang diselidiki sebagai serangan teror, katanya, namun "hal ini jelas masih harus dikonfirmasi oleh pengadilan."
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada Sabtu bahwa penikaman mematikan itu adalah “terorisme Islam,” setelah kantor kejaksaan anti-terorisme Prancis mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut.
“Tidak diragukan lagi ini adalah tindakan terorisme Islam,” kata Macron kepada wartawan di sela-sela acara pertanian tahunan Prancis, seraya menambahkan bahwa menteri dalam negeri sedang dalam perjalanan ke Mulhouse.
Tersangka telah ditangkap, kata kantor kejaksaan. [ft/ah]
Beberapa informasi dalam laporan ini berasal dari Reuters.