Isu Iklim
VOA Headline News: Laporan: Perusahaan Batu Bara Besar Indonesia Abaikan Emisi Metana
Menkeu AS: Dibutuhkan $3 Triliun per Tahun untuk Pembiayaan Iklim

Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengungkapkan pada Sabtu (28/7) bahwa transisi global menuju ekonomi rendah karbon membutuhkan investasi tambahan sebesar $3 triliun per tahun hingga 2050. Jumlah ini jauh di atas tingkat pembiayaan saat ini. Meskipun demikian, upaya untuk mengatasi kesenjangan ini bisa menjadi peluang ekonomi terbesar abad ke-21.
Berbicara di Belem, kota gerbang Amazon di Brazil, Yellen menyatakan bahwa mencapai tujuan emisi nol bersih tetap menjadi prioritas utama pemerintahan Biden-Harris. Namun ia menekankan bahwa upaya tersebut membutuhkan kepemimpinan yang jauh melampaui batas-batas AS.
"Mengabaikan penanganan perubahan iklim dan hilangnya alam serta keanekaragaman hayati bukan hanya kebijakan lingkungan yang buruk. Ini adalah kebijakan ekonomi yang buruk," kata Yellen dalam pidatonya setelah menghadiri pertemuan para pemimpin keuangan G20 pada Kamis dan Jumat di Rio de Janeiro.
Pada 2022, sejumlah negara maju menggenlontorkan dan memobilisasi dana iklim sebesar $116 miliar bagi negara-negara berkembang, 40 persen di antaranya berasal dari bank pembangunan multilateral (MDB). Yellen mengungkapkan bahwa bank-bank seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Inter-Amerika (IDB) kini telah menetapkan target baru.
Menurut Yellen, kebutuhan pendanaan tersebut merupakan "peluang ekonomi terbesar di abad ke-21" dan dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan lebih inklusif, termasuk bagi negara-negara yang kekurangan investasi.
Saat berada di Belem, Yellen bertemu dengan menteri keuangan dari negara-negara di lembah Amazon dan Presiden IDB Ilan Goldfajn. Ia menegaskan kembali komitmen AS terhadap platform ‘Amazonia Forever’ milik bank tersebut, yang menawarkan pendekatan holistik untuk pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut melalui pendanaan, persiapan proyek, dan kolaborasi.
"Kami berharap program ini akan memberikan insentif bagi investasi sektor swasta yang lebih besar di kawasan yang mendukung alam," tambahnya.
Hampir dua tahun lalu, Yellen mengimbau MDB untuk memperluas misi dan kapasitas pinjaman mereka guna memasukkan upaya penanggulangan perubahan iklim. Ia menegaskan bahwa hal ini kini telah menjadi bagian dari inti mereka. Namun, investasi swasta dalam jumlah besar tetap diperlukan. Departemen Keuangan AS, Kementerian Keuangan Brazil, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya sedang berusaha meningkatkan keterlibatan dengan sektor swasta.
Yellen mengatakan bahwa bank-bank harus mengembangkan model bisnis baru untuk memobilisasi investasi yang mendukung pelestarian alam dan keanekaragaman hayati. Hal ini dilakukan sambil memperkuat ekonomi dan memajukan transisi iklim.
Pada Sabtu (27/7), Yellen memperkenalkan inisiatif baru bersama negara-negara di kawasan lembah Amazon, yakni Brazil, Kolombia, Ekuador, Guyana, Peru, dan Suriname. Inisiatif tersebut bertujuan memerangi kejahatan lingkungan, seperti penebangan liar serta pemanenan satwa liar dan mineral, yang mengancam keanekaragaman hayati dan ekosistem Amazon. [ah/ft]
- Associated Press
Tanah Longsor Dipicu Badai Gaemi Tewaskan 11 Orang di China

Media pemerintah melaporkan sebelas orang tewas setelah tanah longsor menghantam sebuah rumah di bagian tenggara China, Minggu (28/7), ketika hujan lebat akibat badai tropis mengguyur wilayah tersebut.
Di wilayah lain di China, seorang pengantar barang yang mengendarai skuter tewas pada Sabtu (27/7) akibat tertimpa pohon yang tumbang di Shanghai, tampaknya karena angin kencang terkait badai tersebut, menurut situs berita digital, The Paper.
Kematian tersebut adalah yang pertama di China yang tampaknya terkait dengan Topan Gaemi, yang melemah menjadi badai tropis setelah menghantam daratan pada Kamis (25/7). Sebelum mencapai China, topan tersebut memperparah hujan monsun di Filipina, hingga menyebabkan sedikitnya 34 orang tewas, dan melanda pulau Taiwan. Menurut pihak berwenang di Taiwan, Sabtu (27/7), jumlah korban tewas meningkat menjadi 10 orang.
Tanah longsor menimpa rumah tersebut sekitar pukul 08.00 di Desa Yuelin, yang berada di bawah yurisdiksi Kota Hengyang, di Provinsi Hunan, kata lembaga penyiaran pemerintah CCTV dalam serangkaian laporan online.
Laporan sebelumnya menyebutkan 18 orang terjebak tanah longsor, dan enam orang terluka berhasil diselamatkan. Tidak jelas dalam laporan terbaru apakah satu orang lainnya masih hilang. Laporan tersebut tidak menyebutkan siapa yang tinggal di rumah tersebut, yang disewa untuk tempat tinggal sementara.
Belum ada informasi apakah korban luka-luka mengalami cedera serius.
Laporan menyebutkan tanah longsor dipicu oleh air yang mengalir menuruni pegunungan akibat hujan lebat. Mereka tidak menyebut nama Gaemi namun Administrasi Meteorologi China mengatakan bahwa hujan yang terkait dengan badai tropis melanda bagian tenggara Provinsi Hunan pada Sabtu.
Di Shanghai, foto yang diunggah oleh The Paper menunjukkan skuter pengantar barang sebagian besar ditutupi oleh dahan rindang di satu sisinya, di dekat batang pohon tandus yang masih berdiri. Dikatakan bahwa angin yang berhubungan dengan badai diduga menjadi penyebabnya, dan penyelidikan terus berlanjut. [ft]
- Associated Press
Hujan Lebat di Jepang Utara Picu Banjir, Tanah Longsor

Hujan deras dalam seminggu terakhir telah memicu banjir dan tanah longsor di Jepang hingga mengganggu transportasi dan memaksa penduduk untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Empat orang dinyatakan hilang pada Jumat (26/7), termasuk dua polisi.
Hujan telah reda di prefektur Yamagata dan Akita pada hari Jumat, tetapi daerah tersebut masih berisiko banjir dan tanah longsor. Perdana Menteri Fumio Kishida mengimbau masyarakat untuk "mengutamakan keselamatan."
Menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, satu orang hilang pada Kamis (25/7) di Kota Yuzawa di prefektur Akita setelah tertimpa tanah longsor di lokasi pembangunan jalan. Di Kota Akita, tim penyelamat sedang mencari seorang pria berusia 86 tahun yang sepeda dan helmnya ditemukan mengambang di sungai, kata laporan media.
Petugas penyelamat di Kota Yokote mengevakuasi 11 orang dari daerah yang banjir dengan bantuan perahu.
Di Kota Shinjo di Prefektur Yamagata, tepat di selatan Akita, dua polisi hilang setelah melaporkan dari kendaraan patroli bahwa mereka tersapu oleh air bah. Sebuah kendaraan polisi yang setengahnya terisi air, ditemukan di sungai yang meluap, kata badan tersebut. Tiga puluh tujuh orang terlantar di panti jompo yang terendam banjir di kota tersebut.
Curah hujan hingga lebih dari 10 sentimeter mengguyur kota Yuza dan Sakata yang paling parah dilanda banjir di Yamagata dalam waktu satu jam sebelumnya pada Kamis (25/7).
Ribuan penduduk diimbau untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan lebih aman, tetapi tidak segera diketahui berapa banyak orang yang mengikuti saran tersebut.
Layanan kereta cepat Yamagata Shinkansen masih ditangguhkan sebagian pada Jumat, menurut East Japan Railway Company.
Badan Meteorologi Jepang memperkirakan curah hujan hingga 20 sentimeter lebih banyak di wilayah tersebut hingga Jumat malam, mendesak penduduk untuk tetap berhati-hati. [es/ft]
'Sustainable Sake': Produsen Sake di Tokyo Gunakan Musik untuk Melawan Dampak Perubahan Iklim

Irama lembut yang mengalir dari flute memenuhi sebuah ruangan lantai dua sempit di Tokyo yang menyimpan tong-tong berisi sake yang difermentasi.
Bakteri dalam tangki berukuran 670 liter (atau setara dengan 147 galon) akan membutuhkan waktu lebih dari dua minggu untuk mengubah kandungan beras dan air di dalamnya menjadi minuman beralkohol tradisional Jepang.
Namun bakteri-bakteri tersebut tidak hanya hidup, mereka juga mendengarkan, kata sang pembuat sake Yoshimi Terasawa, dan jenis musik yang berasal dari pengeras suara yang ditempatkan di bawah tangki menentukan bagaimana rasa minuman itu nantinya.
“Mikroorganisme di dalamnya diaktifkan oleh getaran, dan rasanya berubah,” kata kepala pembuat sake di Tokyo Port Brewing yang kini berusia 63 tahun itu.
Musik adalah salah satu teknik unik yang digunakan Terasawa di satu-satunya pabrik sake di jantung ibu kota Jepang.
Bertempat di sebuah gedung sempit berlantai empat, operasi skala kecil itu menggunakan metode yang menjanjikan untuk membantu industri tersebut melawan dampak perubahan iklim.
Pabrik tersebut menggunakan mesin yang dimodifikasi, sehingga proses produksi menjadi ergonomis serta mengonsumsi lebih sedikit energi dan tenaga kerja dibandingkan tempat pembuatan bir tradisional di udara terbuka di wilayah pedesaan.
“Membuat sake dalam skala yang lebih kecil membuatnya lebih mudah untuk menjaga lingkungan produksi tetap konstan,” kata Terasawa, veteran industri sakeyang telah menggeluti bidang tersebut selama 45 tahun.
Perusahaan itu menghasilkan sekitar 30 kiloliter sake setiap tahunnya, atau cukup untuk mengisi hampir 42.000 botol berukuran 720 mililiter.
Namun perubahan selera konsumen dan populasi lansia di Jepang telah menurunkan permintaan sake, dan pemerintah mengatakan jumlah pabrik sake telah menyusut sebanyak dua pertiga dari puncaknya yang tercatat pada tahun 1970-an menjadi sekitar di atas 1.100 pabrik saat ini, dan lebih dari setengahnya beroperasi di zona merah.
Tantangan lainnya adalah kekurangan tenaga kerja seiring dengan pensiunnya para pembuat sake, melonjaknya harga bahan bakar, dan gangguan pasokan beras akibat pemanasan global.
Terasawa mengatakan pabrik sake berskala kecil miliknya menawarkan model untuk menjawab tantangan tersebut.
Prosesnya dimulai di balkon lantai empat, di mana ia dan seorang karyawan mengukus nasi selama 70 menit.
Kemudian mereka mengandalkan gravitasi untuk menyalurkan beras melalui lubang di lantai dan langit-langit ke ruang pencetakan di lantai tiga, lalu ke tahap sebelum fermentasi di lantai kedua, dengan menggunakan air keran, dan akhirnya membotolkan sake di lantai dasar.
“Di masa depan, pabrik sake kecil seperti ini akan mempunyai manfaat yang besar,” ucap Terasawa. [rz/rs]
Keluarga Kerajaan Inggris Umumkan Rencana untuk Kurangi Emisi Karbon

Keluarga kerajaan Inggris pada Rabu (24/7) menetapkan rencana terbarunya untuk mengurangi karbon, termasuk pemasangan pompa panas di Kastil Windsor yang telah berusia beberapa abad dan terletak di dekat London.
Inisiatif ramah lingkungan lainnya termasuk mengelektrifikasi armada kendaraan mewah keluarga kerajaan, termasuk Bentley State Limousines.
Raja Charles III, seorang pegiat lingkungan, terkenal memiliki mobil Aston Martin DB6 tahun 1970 yang telah konversikan untuk dapat bergerak dengan menjadi bahan bakar nabati. Bahan bakar itu dihasilkan dari kelebihan anggur putih Inggris dan whey dari produksi keju.
Mobil sport itu hadiah dari ibunya, mendiang Ratu Elizabeth II, untuk ulang tahunnya ke-21.
Berdasarkan rencana emisi nor bersih itu, yang ditetapkan dalam laporan tahunan keluarga dan perhitungan tahun keuangan 1 April 2023 hingga 31 Maret 2024, bahan bakar jet untuk helikopter dan pesawat sewaan, akan diganti dengan bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan.
Properti kerajaan di pusat kota London seperti Istana Buckingham juga akan terhubung dengan jaringan pemanas.
Hal itu dianggap sebagai cara yang lebih efisien dalam menyediakan panas dengan memproduksi dan menyebarkan panas dari sumbernya, dibandingkan mesin pemanas perorangan.
"Proyek-proyek ini ... memiliki potensi penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca keluarga kerajaan," tulis laporan tersebut
Panel surya pertama, yang mengubah sinar matahari menjadi listrik, dipasang di Istana Windsor yang berusia 900 tahun, salah satu kediaman utama Charles.
Laporan yang diterbitkan bersamaan dengan laporan tahunan itu mengungkapkan, keuntungan dari kepemilikan tanah dan properti keluarga kerajaan, Crown Estate, meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun lalu, memecahkan rekor $1,4 miliar. Pencapaian tersbeut didorong oleh peningkatan jangka pendek dari pembangkit listrik tenaga angin di wilayah pesisir.
Crown Estate adalah bisnis yang dijalankan secara mandiri dan keuntungannya disumbangkan ke pemerintah, yang menyerahkan sebagian kecil uangnya kepada monarki untuk mendukung tugas resmi keluarga kerajaan. [ps/uh]
- Associated Press
Suhu Ekstrem, Tingkatkan Risiko Efek Samping Obat, Ancam Kesehatan

Panas ekstrem dan beberapa obat bisa menjadi kombinasi yang berisiko bagi kesehatan. Beberapa hal di bawah ini perlu kita cermati.
Cuaca panas yang ekstrem dapat meningkatkan bahaya penyakit yang berhubungan dengan panas dan diam-diam bisa mengancam kesehatan, yaitu dengan memperkuat efek samping dari banyak obat-obatan umum.
Cuaca panas juga dapat merusak obat-obatan seperti insulin yang memerlukan pendinginan. Inhaler bisa meledak. Alat injeksi epinefrin seperti EpiPens bisa gagal berfungsi. Obat-obatan yang dikirimkan melalui pos dapat menurunkan kualitas obat tersebut.
Masalah umum dan solusi terkait panas dan obat-obatan: Obat apa saja yang dapat bermasalah karena terpapar suhu panas?
Pil tekanan darah yang gunanya untuk mengurangi cairan dalam darah, dapat menyebabkan dehidrasi. Penghambat beta untuk pasien jantung, dapat menurunkan aliran darah ke kulit dan membuat Anda kurang menyadari akan bahaya suhu udara yang terlalu panas.
Beberapa obat antidepresan dapat menghambat kemampuan Anda untuk tetap tenang. Aspirin dan obat pereda nyeri lain yang dijual bebas, dapat menurunkan kadar cairan dan natrium dalam tubuh, sehingga membuat pasien menjadi lebih sulit untuk beradaptasi dengan tekanan udara panas yang terlalu tinggi.
Selain itu, kombinasi efek samping obat dan pengaruh suhu panas dapat menyebabkan sakit kepala ringan dan terjatuh (karena kehilangan keseimbangan).
Bradley Phillips, apoteker dari Fakultas Farmasi Universitas Florida, mengatakan alkohol yang terkandung di dalam obat-obatan tersebut memperkuat bahaya efek samping obat tersebut.
Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang cara penyimpanan dan efek samping obat Anda di situs web Perpustakaan Kedokteran Nasional, MedlinePlus.
Atau konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda, kata Phillips. Tanyakan berapa banyak air yang harus Anda minum saat Anda mengonsumsi obat-obatan yang efek sampingnya dapat meningkatkan dehidrasi.
Dia merekomendasikan untuk minum yang cukup agar tubuh tidak kekurangan air, dan "jangan menunggu sampai Anda merasa haus."
Beberapa obat, seperti antibiotik, antijamur, dan obat jerawat, dapat meningkatkan kepekaan terhadap sinar matahari, menyebabkan ruam dan terbakar sinar matahari. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tersebut, gunakan payung atau kenakan kain pelindung sinar matahari dan tabir surya, kata Dr. Mike Ren, dokter keluarga di Baylor College of Medicine di Houston.
“Anda mungkin mengonsumsi antibiotik, tidak terlalu memikirkannya, pergi ke pantai dan kemudian kembali dengan kulit terbakar sinar matahari,” kata Ren.
Bagaimana seharusnya menyimpan obat-obatan selama perjalanan?
Obat-obatan seharusnya disimpan di tempat sejuk dan kering, kecuali jika memerlukan lemari pendingin. Itu bisa menjadi tantangan saat bepergian.
Sebelum bepergian pada musim panas, periksa label untuk mengetahui cara penyimpanan obat-obatan Anda. Bawalah obat di wadah berpendingin khusus (cooler) saat bepergian dengan mobil, meskipun obat tersebut tidak perlu disimpan di lemari es. Suhu udara di bagasi mobil atau kotak sarung tangan dapat menjadi terlalu panas bahkan untuk penyimpanan pada suhu ruangan.
Bepergian dengan pesawat? Yang terbaik adalah selalu bawa obat-obatan di tas jinjing Anda, untuk berjaga-jaga jika bagasi Anda tertunda atau hilang, dan suhu di ruang kargo bisa menjadi terlalu dingin.
Bagaimana dengan resep yang dikirim melalui pos?
Apotek yang melayani pesanan melalui pos bertanggung jawab untuk menjaga obat Anda pada suhu yang aman selama penyimpanan dan transit. Praktik terbaiknya adalah mengirimkan obat-obatan sensitif dalam kemasan khusus dengan kompres es dan monitor suhu.
Namun, hal itu tidak selalu terjadi. Atau pengiriman bisa terjadi pada saat yang tidak tepat, kata Ren, yang baru-baru ini membantu ibunya yang sedang berlibur dengan membawakan suplemen ke rumahnya di Houston ketika wilayah tersebut menghadapi panas yang melonjak.
“Jika Anda tahu Anda akan bekerja sepanjang hari, atau jika Anda sedang berlibur, dan obat-obatan Anda diantar, Anda pasti tidak ingin duduk di luar di bawah terik matahari 100 derajat,” kata Ren. Jika Anda merasa obat pesanan Anda rusak karena panas, hubungi apotek untuk melaporkan masalahnya.
Apakah diperlukan lebih banyak penelitian?
Ya. Para peneliti di AS dan Australia mengatakan beberapa peringatan umum mengenai panas dan obat-obatan tidak memiliki banyak bukti ilmiah. Ollie Jay dari University of Sydney hanya menemukan dukungan untuk empat dari 11 kategori pengobatan yang dicantumkan Organisasi Kesehatan Dunia sebagai kekhawatiran terhadap panas tinggi.
Dia menyarankan perubahan perilaku, bukan pengobatan, seperti menjauhi cuaca panas. “Berhati-hatilah,” katanya.
Renee Salas, seorang dokter ruang gawat darurat di Rumah Sakit Umum Massachusetts, mengatakan seiring dengan semakin cepatnya perubahan iklim, ada kebutuhan untuk mengetahui obat mana yang paling berisiko dalam cuaca panas.
“Kami belum mempunyai jawabannya, dan ini adalah salah satu jawaban yang perlu kami temukan secepatnya,” kata Salas. [es/ft]
- Associated Press
Sedikitnya 40 Tewas setelah Hujan Deras Guyur Afghanistan Timur

Hujan lebat di Afghanistan timur menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai hampir 350 lainnya, kata pejabat Taliban, pada Selasa (16/7).
Di antara korban tewas dalam badai yang terjadi pada Senin (15/7) adalah lima orang dari keluarga yang sama, ketika atap rumah mereka di distrik Surkh Rod roboh, menurut juru bicara pemerintah provinsi, Sediqullah Quraishi. Empat anggota keluarga lainnya terluka.
Sharafat Zaman Amar, juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat setempat, mengatakan bahwa 347 korban luka telah dilarikan dari Jalalabad, ibu kota Provinsi Nangarhar, dan distrik-distrik terdekat ke rumah sakit wilayah di Nangarhar untuk dirawat.
Sekitar 400 rumah dan 60 tiang listrik hancur di seantero Nangarhar, kata Quraishi. Listrik padam di banyak daerah dan komunikasi di Kota Jalalabad pun terbatas, ungkapnya. Kerusakan akibat bencana itu masih dikaji.
Abdul Wali, 43 tahun, mengatakan bahwa kerusakan terjadi dalam satu jam.
“Anginnya sangat kuat hingga meniupkan segalanya ke udara. Setelah itu hujan deras turun,” tuturnya. Cucu perempuannya yang berusia empat tahun mengalami luka ringan.
Organisasi-organisasi bantuan segera mengirimkan bantuan dan tim keliling.
Direktur Komite Penyelamatan Internasional Afghanistan Salma ben Aissa mengatakan, kelompoknya sedang melakukan penilaian dan memberikan layanan kesehatan darurat.
“Berlanjutnya bencana-bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim di Afghanistan seharusnya menimbulkan kekhawatiran besar: konflik dan krisis ekonomi yang terjadi selama puluhan tahun telah menyebabkan negara ini menghadapi kemunduran demi kemunduran dalam upaya untuk bangkit kembali,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
“Kenyataan menyedihkannya adalah tanpa peningkatan bantuan besar-besaran dari para pendonor dan komunitas internasional, lebih banyak orang akan kehilangan nyawanya,” tambahnya.
Pada Mei lalu, hujan lebat hebat menewaskan lebih dari 300 orang dan menghancurkan ribuan rumah, terutama di Provinsi Baghlan di utara Afghanistan, menurut Program Pangan Dunia. [rd/ab]
Kanada Tetapkan Kawasan Lindung Maritim Terbesar

Kanada mengatakan pada Kamis (11/7) pihaknya telah menetapkan kawasan perlindungan maritim terbesar di lepas pantai Vancouver, di saat negara tersebut berupaya mencapai target untuk melindungi sepertiga wilayah lautannya pada akhir dekade ini.
Kawasan seluas 133.000 kilometer persegi itu diumumkan dalam pernyataan bersama antara para pemimpin empat suku asli Kanada dan Departemen Perikanan dan Kelautan negara tersebut.
"Hari ini kami mengambil langkah besar ke depan untuk melindungi lautan Kanada," ujar Menteri Perikanan dan Kelautan Diane Lebouthillier.
Kawasan lindung maritim yang baru tersebut membuat Kanada "separuh dari mencapai targetnya untuk melindungi 30 persen lautan kami pada 2030," tambah Lebouthillier.
"Laut telah merawat kami, maka dari itu kami harus merawatnya juga," kata Judith Sayer, perwakilan suku Nuu-chah-nulth.
Kanada bergerak maju untuk memenuhi komitmen bersejarahnya yang dicetuskan dalam KTT Keanekaragaman Hayati di Montreal pada Desember 2022.
Kawasan lindung tersebut, yang berjarak 150 kilometer dari pulau Vancouver, merupakan hasil dari perjanjian yang ditandatangani pada Januari 2023 oleh pemerintah Kanada dan suku Nuu-chah-nulth Haida, Quatsino dan Pacheedaht.
Area tersebut merupakan rumah bagi puluhan spesies ikan, burung laut, invertebrata dan sejumlah mamalia laut seperti paus pembunuh, berang-berang dan lumba-lumba.
Organisasi nonpemerintah Oceana Canada memuji langkah yang diambil pemerintah itu, menyebutnya sebagai "langkah signifikan dalam menjaga keanekareagaman hjayati laut" dengan mencegah aktivitas seperti menggunakan pukat dalam kegiatan melaut, serta membuang sampah ke lautan. [rs]
Pulau-pulau di Yunani Hadapi Krisis Air saat Puncak Musim Liburan Tiba

Waduk terbesar di pulau Naxos, Yunani, telah mengering dan saat ini hanya berguna bagi penyu yang menjelajah di perairannya yang dangkal berlumpur. Di bagian hilir, air laut telah meresap ke dalam sumur irigasi yang kosong, sehingga merusak tanaman kentang yang berharga di pulau tersebut.
Lebih jauh ke wilayah selatan, di pulau Karpathos, pihak berwenang telah memberlakukan pembatasan pengisian ulang kolam renang. Sementara di pulau utara Thasos, para pejabat setempat sedang mencari unit desalinasi agar air laut dapat diminum.
Sebagian besar wilayah Yunani hanya mengalami sedikit atau bahkan tidak ada hujan sama sekali dalam beberapa bulan terakhir. Kini, ketika pulau-pulau di negara tersebut bersiap menerima wisatawan musim panas dalam jumlah yang besar, tekanan terhadap pasokan air menjadi lebih berat, tutur para pejabat, petani, dan ilmuwan.
“Seluruh wilayah Mediterania mengalami kekurangan curah hujan dalam tingkat yang parah, di khususnya di Naxos, waduk permukaan kita kosong,” kata Wali Kota pulau itu, Dimitris Lianos, baru-baru ini.
Jutaan wisatawan mengunjungi Yunani setiap tahun untuk menikmati situs kuno, pantai yang masih asli, dan perairan berwarna biru kehijauan.
Namun dampak perubahan iklim, termasuk suhu yang lebih tinggi, curah hujan yang tidak menentu, dan kebakaran hutan mengancam masa depan penggerak perekonomian terbesar di negara tersebut.
Tahun ini terasa penuh dengan tantangan. Setelah mengalami musim dingin terhangat yang pernah tercatat, kebakaran hutan terjadi lebih awal, beberapa di antaranya terjadi di daerah yang biasanya bersalju. Setidaknya enam wisatawan, termasuk presenter televisi terkenal Inggris Michael Mosley, meninggal pada bulan lalu ketika gelombang panas melanda negara itu.
Para ahli iklim khawatir hal terburuk masih akan terjadi. Andrea Toreti, Koordinator Pengamatan Kekeringan Wilayah Eropa dan Global pada Layanan Manajemen Darurat Copernicus, mengatakan begitu dampak kekeringan mulai terlihat, sudah pasti terlambat untuk mengambil tindakan.
“Kita perlu menghindari pemikiran dalam keadaan darurat, [sebaliknya] memikirkan pencegahan dan kesiagaan,” kata Toreti.
Panen berkurang
Kekurangan air berlangsung sangat parah di Naxos, sebuah pulau pegunungan berpenduduk 20.000 jiwa di salah satu bagian paling populer dan kering di Laut Aegea. Puluhan ribu wisatawan berduyun-duyun datang ke pantainya setiap hari selama musim panas.
Dua waduk di pulau itu menampung 220.000 meter kubik (7,7 juta kaki kubik) air yang dapat digunakan. Jumlah itu merupakan sepertiga dari jumlah air tahun lalu dan setara dengan beberapa lusin kolam renang Olimpiade.
Pihak berwenang telah mengamankan tiga unit desalinasi portabel yang akan mengolah air laut agar aman untuk diminum. Menurut Wali Kota Lianos, unit tersebut harus menutupi kekurangan yang ada pada rumah, hotel, dan kolam renang.
Namun para petani tidak akan menerima air yang telah diolah dan harus bergantung pada sumur yang telah terkontaminasi oleh air laut lewat lapisan akuifer. Para petani mengatakan bahwa kontaminasi tersebut terjadi ketika sumur cukup kosong sehingga air asin bisa masuk.
Stelios Vathrakokoilis menanam kentang Naxos yang terkenal, yang disukai di Yunani karena rasa menteganya dan dilindungi dari peniruan berdasarkan peraturan Uni Eropa. Hasil panennya akan berkurang lebih dari setengahnya tahun ini karena air irigasi yang asin, katanya.
“Ini merupakan kekecewaan besar karena kita sebagai manusia tidak berhasil mengantisipasi bahwa perubahan iklim juga akan berdampak pada kehidupan kita,” katanya ketika segelintir pekerja sedang memanen kentang di dekatnya.
Opsi desalinasi
Negara-negara di Mediterania, termasuk Spanyol dan Italia, sedang mencari cara untuk menopang pasokan air mereka dengan menggunakan desalinasi. Namun para pemasok mengatakan bahwa unit-unit tersebut kekurangan pasokan pada musim panas ini karena melonjaknya permintaan.
Bahkan di Thasos, yang jauh lebih hijau dibandingkan wilayah Naxos yang berbatu-batu, para pejabat mengatakan mereka ingin membeli satu unit (desalinator) untuk digunakan di masa depan.
Produsen Sychem yang berbasis di Yunani tidak dapat sepenuhnya memenuhi permintaan pelanggan pada musim panas kali ini karena kekurangan komponen utama dan waktu perakitan yang lebih lama, kata Kepala Eksekutif Alexandros Yfantis. Unit baru akan tersedia setelah bulan September.
“Karena masalahnya ada di mana-mana, semua peralatan sementara sudah disewa,” kata Yfantis. [rz/rs]
Badai Beryl di Texas Putus Aliran Listrik 2 Juta Rumah, 2 Orang Tewas

Badai tropis Beryl membawa hujan lebat dan angin kencang di sepanjang pantai Texas pada hari Senin (8/7), memutus aliran listrik ke lebih dari dua juta rumah dan tempat usaha, serta membanjiri jalanan dengan air yang naik dengan cepat, berlomba dengan petugas pertolongan pertama yang berusaha menyelamatkan warga yang terjebak.
Badai Beryl sebelumnya telah menghantam sebagian wilayah Meksiko dan Karibia sebelum berbelok dan menyapu daratan Texas sebagai badai kategori 1 hari Senin, hingga kemudian melemah menjadi badai tropis. Sedikitnya dua orang tewas. Pusat Badai Nasional mengatakan bahwa angin yang merusak dan banjir bandang akan terus terjadi seiring pergerakan Beryl lebih jauh ke daratan.
Lebih dari dua juta rumah dan tempat usaha di wilayah Houston kehilangan aliran listrik, menurut pejabat CenterPoint Energy. Wakil gurbernur Texas, Dan Patrick, yang bertindak sebagai pelaksana tugas gubernur selama Greg Abbott berada di luar negeri, mengatakan bahwa timnya tidak bisa memulihkan aliran listrik sebelum angin kencang itu mereda.
Dua orang tewas setelah beberapa pohon tumbang dan menimpa rumah mereka. Keduanya yaitu seorang pria di Humble, pinggiran kota Houston, dan seorang perempuan di Harris County, kata pihak berwenang. Ratusan pohon tumbang di daerah itu, menghantam kendaraan dan menghancurkan rumah warga. [rd/jm]
Suhu Panas, Kelembapan Udara Rendah Picu Kebakaran Hutan di California

Tim petugas pemadam kebakaran mengirimkan pesawat dan helikopter untuk menjatuhkan air atau retardant untuk memadamkan serangkaian kebakaran hutan di California.
Di Santa Barbara County, sebelah barat laut Los Angeles, si jago merah telah menghanguskan lebih dari 49 kilometer persegi padang rumput, semak belukar, dan kayu. Petugas pemadam kebakaran mengatakan kobaran api menunjukkan "sifat kebakaran yang ekstrem" dan "berpotensi meluas dengan cepat" seiring suhu yang semakin panas dan kelembapan udara yang rendah.
Para peramal cuaca mengatakan gelombang panas berkepanjangan yang telah memecahkan rekor sebelumnya di seluruh Amerika akan terus berlanjut, memanggang sebagian wilayah Barat dengan suhu berbahaya yang akan melonjak hingga 100-an derajat Fahrenheit (sekitar 38 Celcius). Cuaca terik juga akan terus menghantui wilayah Timur dengan suhu panas dan lembab sepanjang minggu ini.
Bryan Jackson pakar cuaca di National Weather Service memperkirakan akan ada 30 rekor suhu tinggi yang akan terjadi pada hari Minggu. Dia mengatakan peringatan suhu panas tertinggi dari Dinas Cuaca Nasional berlaku untuk sekitar 36 juta orang atau sekitar 10% dari populasi di Amerika. [em/jm]
Badai Beryl Hantam Kepulauan Cayman dan Bergerak ke Meksiko

Badai Beryl menghantam Kepulauan Cayman pada Kamis pagi, membawa hujan deras dan angin kuat. Badai ini bergerak menjauh dari Jamaika menuju ke Semenanjung Yucatan di Meksiko.
Badai ini telah menewaskan sekurangnya 10 orang sejauh ini, tetapi para pejabat mengatakan bahwa jumlah korban tewas mungkin bertambah, ketika komunikasi berhasil dipulihkan di kepulauan yang dilanda banjir dan angin kencang itu.
Seiring pusat badai menyapu pantai Jamaika, angin ribut itu membuat listrik padam dan menerbangkan atap di sejumlah rumah. Badai juga menumbangkan pohon-pohon dan tiang listrik, dan membuat setidaknya satu orang tewas.
Beryl bergerak menjauhi Jamaika pada Kamis pagi. Dalam laporan terakhir, badai kategori 3 itu berada 150 kilometer barat-barat daya Grand Cayman dan sekitar 530 kilometer sebelah timur-tenggara Tulum, Meksiko, menurut Pusat Badai Nasional Amerika Serikat.
Pusat Badai mengatakan, Beryl berada dalam jalur untuk mendarat ke Semenajung Yucatan, Meksiko pada Jumat pagi.
Prakirawan cuaca mengatakan, bahwa mereka memperkirakan badai mungkin akan melemah sebelum mencapai pantai Meksiko, namun tetap memiliki kekuatan yang sama.
Peringatan badai disampaikan dari Puerto Costa Maya hingga Cancun menjelang kedatangannya.
Pusat Badai Nasional mengatakan, Beryl memiliki kekuatan maksimum angina 185 kilometer perjam pada Kamis pagi. [ns/jm]
- Associated Press
Kurang Perhitungkan Jumlah Kematian Akibat Cuaca Panas, Tanggapan India Tak Tepat

Ratusan orang meninggal atau jatuh sakit akibat suhu sangat panas yang mencapai lebih dari 50 derajat Celcius di sejumlah wilayah India selama berbulan-bulan pada tahun 2024 ini saja. Hal ini menjadi gelombang panas terburu dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Tetapi sejumlah pakar kesehatan masyarakat menilai angka kematian resmi yang tercantum dalam laporan pemerintah India bukan angka sebenarnya, dan hal ini mempengaruhi persiapan menghadapi gelombang panas serupa di masa depan. Misalnya saja di bagian utara India di mana dikatakan ada 110 kasus kematian terkait suhu panas, padahal diperkirakan jumlahnya jauh lebih besar.
Menurut para pakar, hal ini dikarenakan “suhu panas” seringkali tidak ada di bagian “penyebab kematian” pada sertifikat kematian yang dikeluarkan rumah sakit. Walhasil kasus kematian akibat suhu panas tidak dihitung sebagai angka resmi.
Para pakar itu khawatir hal ini akan membuat gelombang panas tidak dinilai sebagai prioritas sebagaimana mestinya, dan pemerintah atau pemangku kepentingan berwenang tidak mempersiapkan langkah-langkah untuk menghadapinya di masa depan.
Semua tahun terpanas yang tercatat di India terjadi dalam satu dekade terakhir. Studi yang dilakukan oleh para pakar kesehatan masyarakat menemukan sedikitnya 1.116 orang telah meninggal setiap tahunnya antara tahun 2008 dan 2019 akibat suhu panas.
Sulitnya Mendaftarkan Kematian Akibat Suhu Panas
Sebagai bagian dari pekerjaannya di bidang kesehatan masyarakat, Srinath Reddy, pendiri Yayasan Kesehatan Masyarakat India, telah memberikan saran kepada pemerintah setempat tentang cara-cara memperhitungkan faktor suhu panas saat mencatat penyebab kematian.
Reddy mendapati sebagai akibat dari “pelaporan yang tidak lengkap, pelaporan yang tertunda, dan kesalahan klasifikasi kematian,” maka kematian yang berhubungan dengan suhu panas kurang dihitung di seluruh negeri. Pedoman nasional untuk mencatat kematian, terutama di rumah sakit-rumah sakit umum yang penuh sesak, seringkali tidak mendaftarkan suhu panas sebagai penyebab kematian. “Kebanyakan dokter hanya mencatat penyebab langsung dari kematian dan keterkaitan dengan pemicu lingkungan, dan suhu panas, tidak ikut dicatat,” kata Reddy.
Padahal, tambahnya, kematian akibat suhu panas dapat diklasifikasikan sebagai kematian yang disebabkan oleh eksertif atau non-eksertif. Eksertif adalah ketika seseorang meninggal karena terpapar langsung dengan suhu tinggi. Sementara non-eksertif adalah ketika anak kecil, orang tua, atau orang dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, menjadi sakit parah atau terkadang meninggal karena panas, bahkan jika di dalam ruangan.
“Gelombang panas adalah pukulan terakhir bagi orang dalam kategori kedua,” kata Dileep Mavalankar, mantan kepala Institut Kesehatan Masyarakat India di Gandhinagar. “Kebanyakan orang yang meninggal selama gelombang panas termasuk dalam kategori ini, tetapi kematian mereka tidak dicatat sebagai hal yang berhubungan dengan panas.”
Mavalankar setuju bahwa jumlah resmi kematian akibat suhu panas tahun ini terlalu rendah. Dia menyebutkan ada 40.000 kasus heat stroke yang tercatat, tetapi hanya ada 110 kematian. “Ini hanya 0,3 persen dari jumlah total kasus heat stroke yang tercatat, tetapi biasanya kematian akibat hal tersebut mencapai 20 hingga 30 persen dari kasus heat stroke,” katanya.
“Kita harus menghitung kematian dengan lebih baik,” kata Mavalankar. “Itulah satu-satunya cara agar kita bisa mengetahui seberapa parah konsekuensi dari suhu panas yang ekstrem.” [th/em]
Wilayah Aglomerasi Jakarta Perlu Perkuat Kerja Sama Atasi Kemacetan dan Polusi

Setiap hari kerja, Andika Hidayatullah mengendarai sepeda motornya menerjang kemacetan jalanan ibu kota Jakarta dari rumahnya di Depok. Dia mengatakan bahwa jalanan yang macet membuat perjalanan yang seharusnya hanya 40 menit menjadi dua kali lebih lama. “Mobil seharusnya digunakan oleh empat orang,” kata Andika (26). “Tapi kebanyakan pekerja di sini mengendarai mobil sendiri ke tempat kerja dan itu membuat kemacetan yang luar biasa.”
Sebuah laporan organisasi kesehatan masyarakat global “Vital Strategies” yang didasarkan dari penelitian Institut Tekonologi Bandung menyebutkan bahwa emisi kendaraan merupakan sumber polusi udara terbesar di Jakarta, satu dari berbagai masalah kemacetan kota yang mendorong seruan untuk koordinasi yang lebih baik antara kota dan masyarakat di sekitarnya.
Tahun lalu, ada hari di mana sebuah perusahaan asal Swiss “IQAir” menempatkan kualitas udara Jakarta sebagai yang paling tercemar di antara kota-kota besar lainnya di dunia.
Willy Sastrawijayadi (37 tahun), mengatakan udara yang tercemar membuat dia merasa sakit selama beberapa hari. “Hal ini mempengaruhi sistem pernapasan, entah itu batuk atau merasa seperti terserang flu.”
Kemacetan Jakarta Salah Satu Yang Terburuk di Dunia
Jakarta memiliki sekitar 10 juta penduduk, namun wilayah Jabodetabek memiliki lebih dari 30 juta penduduk. Dalam hal kota dengan kemacetan lalu lintas terburuk di dunia, spesialis navigasi Tom Tom menempatkan Jakarta di peringkat ke-30 tahun lalu. Peringkat pertama dianggap sebagai yang terburuk di antara 387 kota di 55 negara. Jakarta memiliki kereta komuter dan bus, tetapi kebiasaan lama terbukti sulit untuk dihilangkan.
“Transportasi umum saat ini jauh lebih baik daripada 10 atau 20 tahun lalu,” kata Ahmad Gamal, profesor bidang perencanaan kota Universitas Indonesia. “Tetapi orang-orang belum meninggalkan sepeda motor dan mobil mereka.”
Ditambahkannya, salah satu alasan yang mendasari masalah kualitas hidup ini adalah karena Jakarta dan masyarakat di sekitarnya belum bekerja sama untuk berkoordinasi di tingkat regional.
“Jakarta punya semua jenis perkantoran, semua industri, tetapi sebagian besar proyek perumahan, mereka mungkin perlu pergi sedikit lebih jauh karena harga tanah di Jakarta jauh lebih mahal,” kata Gamal. “Jadi, tentu saja, daerah-daerah yang berdekatan dengan Jakarta memiliki kepentingan yang lebih besar untuk mendorong pembangunan (yang berlebihan).”
Gamal menambahkan pembangunan yang berlebihan di daerah hulu menyebabkan aliran sungai meluap ke hilir di Jakarta dan membanjiri lingkungan perkotaan. “Begitu banyak lahan di hulu sungai yang dibangun secara berlebihan dan tidak mampu menyerap banyak air.”
Setelah hujan deras, Zainudin dan tetangganya di DAS Ciliwung harus membersihkan lumpur setebal 30 cm di dalam rumah mereka. “Kami sudah terbiasa dengan hal ini,” ujar Zainudin, 58, yang mengaku telah tinggal di tepi sungai Ciliwung sepanjang hidupnya.
Sementara di pesisir Jakarta Utara, pemerintah membangun tanggul laut. Tepat di sisi lain tanggul laut tersebut terdapat Masjid Wal Adhuna yang sudah tidak digunakan lagi karena selalu tergenang. Sebagian kecil wilayah Jakarta Utara telah tersapu oleh meningkatknya permukaan air laut akibat perubahan iklim, dan kini berpacu dengan waktu untuk mencegah lebih banyak lagi wilayah Jakarta yang hilang. Sekitar 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut.
“Bagian utara Jakarta menghadapi tantangan terbesar karena air laut naik, sementara daratannya tenggelam,” kata Gamal.
Gamal merujuk pada fakta bahwa banyak warga Jakarta mendapatkan air dari berbagai sumur ilegal yang menyedot air tanah, menjadi alasan utama mengapa kota ini sekarang tenggelam. Pemerintah sedang membangun jaringan pipa untuk mengalirkan air bersih ke seluruh kota, namun Gamal mengatakan bahwa proyek tersebut membutuhkan waktu 30 tahun untuk menyelesaikannya.
Dewan Aglomerasi
Pemerintah pusat sedang menyusun rencana untuk membentuk dewan Aglomerasi untuk Jakarta Raya untuk mengkoordinasikan semua pemerintah daerah dan lokal. Namun, Gamal mengatakan bahwa masih belum jelas apakah dewan ini akan memiliki wewenang yang diperlukan untuk bisa berhasil.
“Ini akan berhasil jika ada otoritas yang berada di atas pemerintah daerah, yang mendengarkan kebutuhan mereka dan mampu membuat rencana yang mengikat mereka."
Sementara itu, orang-orang seperti Andika Hidayatullah mengatakan bahwa mereka hanya berharap pemerintah memikirkan dirinya. "Saya sudah muak dengan kemacetan dan udara yang buruk," katanya. [th/em]
Forum