Dua minggu setelah serangan teroris di Paris, pemerintah Perancis telah mengumumkan langkah-langkah anti-terorisme baru dan meningkatkan pengeluaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan itu.
Perancis akan menciptakan 2.680 pekerjaan baru di bidang keamanan selama tiga tahun mendatang untuk membantu mengatasi ancaman ekstrimisme Islamis.
Penembakan-penembakan tersebut merupakan bagian dari tiga hari teror di Paris, yang bermula dengan pembunuhan 12 orang di kantor tabloid mingguan Charlie Hebdo di Paris, Rabu 7 Januari.
Kelima warga Chechnya ditangkap di kota Montpelier dan Beziers, Perancis selatan hari Selasa (20/1) atas dugaan merencanakan serangan.
Kantor Kejaksaan Perancis mengatakan dalam pernyataan bahwa lima lainnya yang ditangkap dalam penyelidikan telah dibebaskan tanpa tuduhan Selasa pagi (20/1).
Pemerintah Perancis memakamkan dua penyerang Charlie Hebdo secara terpisah, di mana kuburannya tidak diberi tanda sehingga tidak menjadi tempat ziarah pendukung kelompok radikal.
Perancis menempatkan 10.000 tentara dan hampir 5.000 polisi ekstra di seluruh negeri menyusul pembunuhan 17 orang oleh para militan Islamis di Paris minggu lalu.
Tindakan berani seorang pekerja toko kelontong halal di Paris yang diserang seorang pria bersenjata mendorong pemerintah Perancis mempercepat proses aplikasi kewarganegaraannya.
Belgia hari Sabtu (17/1) mengerahkan tentara ke jalan-jalan di Brussels dan Antwerp untuk pertama kalinya dalam puluhan tahun untuk memperketat keamanan di lokasi-lokasi Yahudi dan lainnya yang berpotensi diserang teroris.
Bentrokan itu terjadi hanya sehari setelah kerusuhan anti-Charlie Hebdo di Niger menewaskan sampai lima orang.
Walikota awalnya menentang pemakaman Kouachi di Reims, dengan alasan ia tidak ingin kuburan akan menarik "para fanatik."
Operasi keamanan besar-besaran berburu potensi sel teroris Muslim yang mungkin akan bergerak mengatur rencana serangan setelah kekerasan baru-baru ini di Paris dan kota-kota lain.
Tunjukkan lebih banyak