Pasca runtuhnya pemerintahan Suriah, sejumlah warga sipil mengatakan mereka berharap kemenangan pemberontak akan membawa kebebasan dan kemakmuran. Namun, para analis memperingatkan bahwa masa depan Suriah masih jauh dari kepastian pada masa pergolakan geopolitik yang sedang berlangsung saat ini.
Presiden Bashar Al Assad di Suriah dijatuhkan setelah pemberontak masuk ke Damaskus. Amerika mengatakan akan mempertahankan kehadirannya di timur negara itu untuk menjamin agar ISIS tidak kembali. Sementara di Indonesia, ormas sipil dan akademisi mengecam larangan terhadap Ahmadiyah di Kuningan.
Indonesia menilai krisis di Suriah hanya dapat diselesaikan melalui suatu proses transisi yang inklusif, demokratis, dan damai yang mengedepankan kepentingan dan keselamatan rakyat Suriah, menjaga kedaulatan, kemerdekaan, serta keutuhan wilayah Suriah.
Ada spekulasi bahwa Assad melarikan diri ke Uni Emirat Arab, di mana keluarga besarnya diketahui memiliki properti di Dubai.
Menurut RS Al-Aqsa di mana para korban sempat dirawat, serangan tersebut menghantam sebuah tenda yang melindungi keluarga beranggotakan empat orang itu di Kota Deir al-Balah.
Moskow sangat khawatir dengan kejadian di Suriah dan mendesak semua pihak untuk menahan diri dari kekerasan.
Penguasa de facto Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, juga menuduh Israel melakukan genosida pada pertemuan puncak gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam di Riyadh bulan lalu.
Pemerintah Inggris mengatakan bahwa lawatan PM Keir Starmer bertujuan untuk meningkatkan investasi dan memperdalam kemitraan pertahanan keamanan.
Seorang perwira Suriah mengungkapkan bahwa komando militer negara itu memberi tahu para perwira pada Minggu bahwa rezim Assad telah berakhir.
Pemberontak sudah merebut hampir seluruh wilayah di barat daya Suriah.
Tunjukkan lebih banyak