Tautan-tautan Akses

Lawatan Perdana ke Teluk, PM Inggris Incar Hubungan Lebih Erat dengan Arab Saudi dan UEA


Perdana Menteri Inggris Keir Starmer memberi kata sambutan saat mengunjungi pabrik Hitachi di Newton Aycliffe, Inggris, 6 Desember 2024. (Foto: Owen Humphreys/Pool)
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer memberi kata sambutan saat mengunjungi pabrik Hitachi di Newton Aycliffe, Inggris, 6 Desember 2024. (Foto: Owen Humphreys/Pool)

Pemerintah Inggris mengatakan bahwa lawatan PM Keir Starmer bertujuan untuk meningkatkan investasi dan memperdalam kemitraan pertahanan keamanan.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer akan memulai lawatan selama beberapa hari ke Teluk pada Minggu (8/12). Dalam lawatan pertamanya ke wilayah tersebut sejak menjabat, Starmer mengincar hubungan ekonomi dan pertahanan yang lebih kuat dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (7/12), Pemerintah Inggris mengatakan bahwa Starmer bertujuan untuk meningkatkan investasi dan memperdalam kemitraan pertahanan keamanan. Pemerintah menggambarkan kedua negara Timur Tengah tersebut sebagai “mitra paling penting di Inggris saat ini.”

Starmer, yang terpilih untuk memimpin negara dengan perekonomian terbesar keenam di dunia pada Juli, akan tiba di UEA pada Minggu. Di negara itu, dia akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan pada Senin (9/12). Selanjutnya pada Senin malam, Starmer akan terbang ke Arab Saudi untuk bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Stabilitas di Timur Tengah diperkirakan menjadi “agenda utama” selama kunjungan tersebut, termasuk kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata antara Israel dan Gaza, pembebasan semua sandera, dan percepatan bantuan ke Gaza, tambah pernyataan itu.

“Ada potensi besar yang belum dimanfaatkan di kawasan ini,” kata Starmer, yang ingin menarik investasi dari negara-negara Teluk yang kaya untuk membantu mendanai misinya membangun kembali infrastruktur Inggris yang mulai usang dan beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan.

“Saya akan menyampaikan alasan untuk mempercepat kemajuan Perjanjian Perdagangan Bebas Dewan Kerjasama Teluk, memperdalam kolaborasi penelitian dan pengembangan, serta bermitra dalam proyek-proyek masa depan,” tambahnya dalam pernyataan itu.

Pemerintah menganggap kedua monarki Teluk itu sebagai investor utama. Nilai perdagangan antara Inggris dan UEA mencapai 23 miliar pound (sekitar 463,7 triliun rupiah) dan dengan Arab Saudi diperkirakan mencapai 17 miliar pound (sekitar 342,75 triliun rupiah)

Para menteri perdagangan Inggris mengunjungi wilayah tersebut pada September untuk mencoba mendorong pembicaraan kesepakatan perdagangan bebas dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang juga mencakup Bahrain, Kuwait, Oman dan Qatar. Kesepakatan tersebut diperkirakan akan meningkatkan perdagangan bilateral sebesar 16 persen dan berpotensi menambah 8,6 miliar pound per tahun dalam jangka panjang.

Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, berada di Inggris untuk kunjungan kenegaraan awal pekan ini. Kunjungan tersebut diakhiri dengan kesepakatan antara kedua negara untuk memperkuat hubungan investasi mereka.

Starmer akan melakukan perjalanan ke Siprus untuk bertemu dengan Presiden Nikos Christodoulides pada Selasa (10/12), kunjungan bilateral pertama pemimpin Inggris ke negara Persemakmuran tersebut dalam lebih dari lima dekade. Dalam lawatan itu, Starmer akan membahas kerja sama yang lebih erat mengenai tantangan keamanan bersama di kawasan, tambah pernyataan itu. [ft/ah]

Forum

XS
SM
MD
LG