Jerman memperingatkan Yunani dan kemungkinan negara itu bisa benar-benar dikeluarkan dari zona Euro, sementara pejabat Uni Eropa berupaya mencapai kesepakatan pada saat-saat terakhir sehubungan dana talangan untuk Yunani..
“Bayangan keluarnya Yunani dari zona Eropa menjadi semakin nyata,” tulis Menteri Keuangan dan Wakil Kanselir Jerman Sigmar Gabriel dalam sebuah artikel opini di suratkabar “Bild” yang akan diterbitkan hari Senin (15/6). “Yunani mempertaruhkan masa depannya, demikian pula halnya dengan Eropa”.
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengirim delegasi ke Brussels, Belgia, untuk perundingan akhir pekan ini tentang usul penyelesaian masalah pensiun, pajak, dan target surplus.
Sementara sikap pihak-pihak yang berunding semakin mengeras, perundingan akhir pekan ini merupakan upaya terakhir dari Presiden Komisi Eropa Jean Claude-Juncker untuk mencapai kesepakatan, demikian menurut seorang pejabat Uni Eropa yang meminta agar identitasnya dirahasiakan.
Pemimpin-pemimpin Eropa – mulai dari Kanselir Jerman Angela Merkel hingga Presiden Uni Eropa Donald Tusk – telah mengungkapkan keputusasaan semakin besar terhadap sikap nekad Yunani sehingga mendorong negara dengan utang paling banyak di Eropa itu ke jurang kebangkrutan.
Kecaman terhadap pemerintahan Tsipras ini – yang berasal dari fihak moderat – menggaris bawahi sikap yang semakin keras di Berlin dan Eropa. Februari lalu – tidak berapa lama setelah Tsipras terpilih – Sigmar Gabriel menekankan perlunya dialog dengan Yunani dan jangan mentah-mentah menolak usul dari negara itu. Sigmar Gabriel adalah Ketua Partai Demokrat Sosial di Jerman.
Wakil Dana Moneter Internasional IMF, Bank Sentral Eropa dan Mekanisme Stabilitas Eropa ESM menunggu untuk bergabung dalam pertemuan itu, seandainya kemajuan tercapai antara utusan Yunani dan kepala staf Jean Claude-Juncker. Tujuannya adalah mencapai kesepakatan sebelum pasar saham dibuka pada Senin (15/6).
“Kami beri konfirmasi, IMF akan ikut serta dalam perundingan di Brussels hari ini” – ujar Randa Elnagar, staf IMF di kantor pusat Washington DC melalui email untuk menanggapi pertanyaan Bloomberg. “Itu saja yang bisa disampaikan saat ini,” tambahnya.