Situs WikiLeaks menyatakan akan terus melansir dokumen diplomatik rahasia Amerika meskipun pendiri dan pemimpin redaksi situs tersebut, Julian Assange, ditangkap di Inggris.
Dalam pesan yang diposkan di akun Twitter-nya pada hari Selasa, WikiLeaks menyatakan penangkapan Assange tidak akan mempengaruhi operasi kelompok tersebut dan dalam kata-katanya, akan melansir lebih banyak lagi surat kawat itu malam ini seperti biasa.
Pendiri WikiLeaks tersebut menyerahkan diri kepada polisi di London setelah Swedia mengeluarkan surat perintah penangkapannya atas tuduhan pelanggaran seks. Assange menyangkal tuduhan-tuduhan tersebut.
Hakim di Inggris memerintahkan Assange ditahan setidaknya hingga 14 Desember, hingga muncul keputusan apakah Inggris akan mengekstradisi Assange ke Swedia.
Kasus Assange bermula dari klaim dua perempuan yang ia temui di Swedia pada bulan Agustus lalu, dan tampaknya tidak berkaitan dengan publikasi dokumen-dokumen diplomatik Amerika. Tetapi pengacaranya, Mark Stephens, menyebut tuduhan tersebut sebagai “pertunjukan politik."
WikiLeaks mulai memuat surat-surat kawat itu di internet pekan lalu, selain di lima surat kabar besar: The Guardian, The NewYork Times, Der Spiegel, Le Monde dan El Pais. Para pejabat Amerika menyatakan tindakan tersebut mengancam keamanan nasional Amerika terancam, yang saat ini mengadakan penyelidikan kriminal terhadap WikiLeaks.
Assange membela kelompoknya dalam opini yang diterbitkan pada hari Selasa di surat kabar Australian, dengan mengatakan WikiLeaks adalah bagian dari sistem media yang kokoh dan bahwa melaporkan kebenaran penting untuk memastikan pemerintah tetap jujur.