Pejabat-pejabat Amerika Serikat (AS) dan dan Ukraina, Selasa (11/3), bertemu di Jeddah, Arab Saudi. Mereka membahas upaya mengakhiri perang Rusia dengan Ukraina. Kedua pihak mengatakan bahwa Ukraina mendukung usul gencatan senjata 30 hari yang diajukan AS.
Pernyataan bersama yang dirilis setelah pembicaraan itu mengatakan bahwa “Ukraina menyatakan kesiapan untuk menerima usul AS untuk menerapkan gencatan senjata sementara selama 30 hari, yang dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama para pihak, dan tunduk pada penerimaan dan implementasi bersamaan oleh Federasi Rusia. AS akan menyampaikan kepada Rusia bahwa tindakan resiprokal Rusia adalah kunci untuk mencapai perdamaian.”
Ditambahkan oleh pernyataan itu bahwa AS akan segera mencabut jeda berbagi intelijen dan melanjutkan bantuan keamanan bagi Ukraina.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio dan penasihat keamanan nasional Mike Waltz memimpin delegasi AS di Jeddah di tengah desakan Presiden Donald Trump untuk menengahi berakhirnya perang yang dimulai pada awal 2022 dengan invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
"Kami mengajukan tawaran yang diterima Ukraina untuk mengadakan gencatan senjata dan segera berunding guna mengakhiri konflik ini secara langgeng dan mempertimbangkan kepentingan, keamanan, dan kemampuan mereka untuk maju sebagai negara," kata Rubio.
Ia menambahkan bahwa AS akan menyampaikan tawaran gencatan senjata itu kepada Kremlin.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak hadir dalam pertemuan pada Selasa. Ukraina diwakili oleh kepala staf Andriy Yermak, Menteri Luar Negeri Andrii Sybiha, Menteri Pertahanan Rustem Umerov dan komandan militer Pavlo Palisa.
Yermak mengatakan kepada wartawan sebelum dimulai pertemuan pada Selasa bahwa Ukraina siap "melakukan segalanya untuk mencapai perdamaian." Ketika ditanya apakah Ukraina menginginkan jaminan keamanan, ia menjawab "ya" dan bahwa Ukraina ingin memastikan Rusia tidak akan pernah mengulangi agresinya. [ka/lt]
Forum