Tautan-tautan Akses

Turki Tahan 282 Orang atas Dugaan Hubungan dengan Jaringan Terorisme


Para demonstrans memprotes upaya mengakhiri konflik antara Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang dilarang dan Pemerintah Turki, di Istanbul, Turki, Minggu, 16 Februari 2025. (Foto: Umit Bektas/Reuters)
Para demonstrans memprotes upaya mengakhiri konflik antara Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang dilarang dan Pemerintah Turki, di Istanbul, Turki, Minggu, 16 Februari 2025. (Foto: Umit Bektas/Reuters)

Penangkapan tersebut terjadi di tengah upaya baru perdamaian untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama empat dekade.

Polisi Turki telah menahan 282 tersangka dalam operasi nasional terhadap militan Kurdi yang dilarang, kata Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya, Selasa (18/2).

Penangkapan tersebut terjadi di tengah upaya baru perdamaian untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama empat dekade. Perundingan perdamaian, yang terhenti selama hampir satu dekade, dimulai setelah partai nasionalis garis keras secara tak terduga menawarkan perdamaian kepada pemimpin Kurdi yang dipenjara, Abdullah Ocalan, pada Oktober lalu.

Yerlikaya mengatakan melalui X bahwa penggerebekan tersebut, yang telah berlangsung selama lima hari terakhir, dilakukan di 51 kota termasuk Istanbul, Ankara dan Kota Diyarbakir yang mayoritas penduduknya adalah etnis Kurdi di tenggara negara itu.

Pada Selasa, pihak berwenang Turki memerintahkan surat perintah penangkapan terhadap 60 orang, termasuk partai utama pro-Kurdi DEM dan beberapa tokoh sayap kiri karena dugaan hubungan teror, kata kantor kejaksaan Istanbul dalam sebuah pernyataan.

Lima puluh dua orang telah ditahan sejauh ini.

DEM mengatakan di X bahwa "Turki bangun hari ini dengan operasi penggerebekan lagi" terhadap anggota partai.

“Jelas bahwa prospek solusi dan perdamaian mulai membuat sebagian orang terjaga di malam hari,” katanya.

Partai garis keras MHP telah mendesak Ocalan untuk meninggalkan kekerasan dengan imbalan kemungkinan pembebasan dini dari pulau Imrali, tempat i

Didukung oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan, seruan tersebut memperbarui harapan akan berakhirnya konflik yang telah menewaskan puluhan ribu orang. [ft/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG