Sedikitnya 19 orang tewas dan lebih dari 12 lainnya luka-luka dalam ledakan bom mobil di pinggiran kota Manbij pada hari Senin (3/2). Ini merupakan ledakan bom mobil ketujuh dalam lebih dari satu bulan.
Seorang perawat di RS Mohammad Ahmad mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa 18 perempuan dan seorang laki-laki tewas dalam ledakan itu. Lima belas perempuan lainnya luka-luka, sebagian dalam kondisi kritis.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas ledakan yang terjadi dekat sebuah kendaraan yang membawa buruh tani di pinggiran kota Manbij.
Wakil Direktur Pertahanan Sipil di Manbij, Munir Mustafa, mengatakan ledakan hari Senin ini merupakan ancaman terhadap upaya Suriah untuk memulihkan kondisi ekonomi dan keamanan pasca perang saudara.
Manbij, yang terletak di timur laut provinsi Aleppo, masih terus dilanda aksi kekerasan dua bulan setelah tergulingnya pemerintahan Presiden Bashar Al Assad.
Faksi-faksi yang didukung Turki, yang dikenal sebagai Tentara Nasional Suriah, bentrok dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi. Faksi-faksi itu merebut kota Manbij dari SDF awal bulan Desember lalu.
SDF Tuding Tentara Nasional Suriah di Balik Serangkaian Ledakan
Tidak lama setelah tuduhan terhadap SDF merebak di media sosial, SDF mengutuk serangan hari Senin dan menuduh kelompok-kelompok yang didukung Turki berada di balik ledakan bom itu dengan tujuan memicu gejolak di Suriah. SDF juga mengatakan akan berkomunikasi dengan pemerintah sementara Suriah yang baru di Damaskus untuk melancarkan penyelidikan.
Dalam sebuah pernyataan, kepresidenan Suriah mengatakan “para pelaku akan menghadapi hukuman paling berat sebagai pelajaran bagi siapa pun yang berani mengancam keamanan Suriah atau merugikan rakyatnya.” [em/ka]
Forum