Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Minggu (2/2) mengatakan warga AS mungkin akan “sedikit merasakan” dampak perang dagang yang dipicu oleh pemberlakuan tarif terhadap Kanada, Meksiko dan China. Ia mengklaim tanpa surplus perdagangan dengan AS, Kanada akan “hilang.”
Sanksi perdagangan yang ditandatangani Trump pada hari Sabtu (1/2) di resornya di Florida itu menyebabkan kepanikan, kemarahan, dan ketidakpastian, dan berpotensi memecah kemitraan yang telah terjalin selama beberapa dekade dalam perdagangan di Amerika Utara. Sanksi perdagangan itu juga semakin merenggangkan hubungan dengan China.
Duta Besar AS untuk Kanada, Kirsten Hillman, mengatakan “warga Kanada bingung. Kami memandang diri kami sebagai tetangga Anda, teman terdekat Anda, sekutu Anda.”
Bagaimana dengan Target Mengurangi Inflasi?
Trump mungkin juga telah mengingkari janjinya kepada para pemilih tahun lalu bahwa pemerintahannya dapat dengan cepat mengurangi inflasi. Ini berarti rasa frustrasi yang sama yang dihadapi negara-negara lain mungkin juga meluas ke konsumen dan bisnis di dalam AS.
“APAKAH AKAN ADA RASA SAKIT? YA, MUNGKIN (DAN MUNGKIN JUGA TIDAK!),” Trump mengatakan dalam sebuah unggahan dimedia sosialnya. “TAPI KITA AKAN MEMBUAT AMERIKA HEBAT LAGI, DAN ITU SEMUA AKAN SEPADAN DENGAN HARGA YANG HARUS DIBAYAR.” ]
Pemerintah Trump belum mengatakan seberapa besar potensi kenaikan harga atau perbaikan apa yang perlu dilakukan untuk menghentikan arus imigrasi ilegal dan penyelundupan fentanil supaya tarif yang diberlakukan Trump dengan justifikasi hukum adanya kedaruratan ekonomi dapat dihapus. Tarif baru tersebut akan diberlakukan mulai hari Selasa (3/2).
Berbicara dalam acara “Meet the Press” di stasiun televisi NBC pada hari Minggu (2/2), Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem mengatakan “jika harga naik, hal itu karena reaksi orang lain terhadap undang-undang AS.”
Lewat Truth Social, Trump secara khusus menarget Kanada, yang menanggapi keputusan itu dengan tindakan pembalasan.
Kanada Umumkan Balasan Tarif 25% atas Produk AS
Trump memberlakukan tarif sebesar 25% pada barang-barang Kanada, dan pajak sebesar 10% pada minyak, gas alam dan listrik. Sebaliknya, Kanada mengenakan tarif sebesar 25% terhadap seluruh produk AS senilai lebih dari US$155 miliar, termasuk alkohol dan buah-buahan.
Trump mengecam surplus perdagangan Kanada dengan AS, dengan mengatakan “Kami tidak membutuhkan apapun yang mereka miliki. Kita memiliki Energi yang tidak terbatas, harus membuat Mobil sendiri, dan mempunya lebih banyak Kayu daripada yang dibutuhkan.”
Alih-alih klaim Trump bahwa AS tidak membutuhkan Kanada, seperempat dari BBM yang dikonsumsi AS setiap hari berasal dari sekutunya di utara itu.
Trump menilai tanpa surplus perdagangan dari AS, “Kanada tidak akan ada lagi sebagai negara yang layak. Kasar tapi benar! Oleh karena itu Kanada harus menjadi negara bagian ke-51 yang kita hargai. Pajak akan jauh lebih rendah, dan perlindungan militer yang jauh lebih baik bagi rakyat Kanada.
Duta Besar Kanada di Washington DC, Kirsten Hillman, mengatakan Amerika memiliki defisit perdagangan dengan Kanada sebesar US$75 miliar tahun lalu, tetapi menegaskan bahwa sepertiga dari apa yang dijual Kanada ke AS adalah ekspor energi, dan ada defisit ketika harga minyak tinggi. Sekitar 60% impor minyak mentah AS berasal dari Kanada.
Trudeau Dorong Warga Beli Produk Dalam Negeri
Perdana Menteri Justin Trudeau mendorong warga Kanada untuk membeli lebih banyak produk buatan negara itu, dan mengatakan langkah Trump hanya akan menimbulkan dampak di seluruh Amerika Utara.
Lebih dari 75% dari tujuan ekspor produk Kanada adalah untuk pasar Amerika.
Untuk pertama kali Kanada akan menarget alkohol, kosmetik dan produk kertas. Sementara pada putaran kedua, Kanada akan menarget mobil berpenumpang, truk, produk alumunium dan baja, sejumlah buah dan sayur mayur, daging sapi dan babi, produk-produk susu dan lainnya.
Kanada adalah pasar ekspor terbesar bagi 36 negara bagian AS. Sementara, Meksiko merupakan mitra dagang terbesar AS. [em/lt]
Forum