Presiden AS Donald Trump mengatakan ia ingin melihat para pemain penting di kawasan Timur Tengah untuk memainkan peran yang lebih besar dalam menerima para pengungsi untuk mengawali hidup baru di Gaza.
Saat berbicara kepada para wartawan di dalam pesawat kepresidenan Air Force One, sebagaimana dilaporkan kantor berita Associated Press, Trump mengatakan, “Saya ingin Mesir menerima orang-orang, dan saya ingin Yordania menerima orang-orang. Maksud saya, kita berbicara mengenai sekitar satu setengah juta orang, dan kita bersihkan saja semuanya .... sesuatu harus terjadi. Ini benar-benar lokasi penghancuran sekarang. Hampir semuanya dihancurkan.”
Mesir belum menanggapi pernyataan Trump. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Yordania memberitahu para wartawan bahwa negaranya menolak tegas proposal tersebut.
Seorang petinggi Hamas mengatakan bahwa kata-kata Trump itu memperkuat ketakutan orang-orang Palestina bahwa mereka akan terusir selamanya dari rumah mereka.
Pernyataan Trump itu dikemukakan satu hari setelah Hamas membebaskan empat tentara perempuan ke Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata baru-baru ini.
Sebagai imbalannya, Israel kemudian membebaskan 200 orang Palestina yang dipenjarakan, termasuk di antaranya 121 orang yang menjalani hukuman penjara seumur hidup.
Akhir pekan lalu, dengan mengubah keputusan pemerintahan pendahulunya, Joe Biden, Trump juga mengatakan bahwa ia akan mencabut penangguhan pengiriman 907 kilogram bom untuk Israel.
PM Israel Benjamin Netanyahu dalam postingan di Kantor Pers Pemerintah Israel yang disediakan kantor berita AP, mengatakan, “Terima kasih, Presiden Trump, karena memenuhi janji Anda untuk memberi Israel perangkat yang diperlukan untuk membela diri, untuk menghadapi musuh-musuh bersama kita, dan untuk mengamankan masa depan perdamaian dan kemakmuran."
Kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas yang sangat lemah ini kini memasuki pekan kedua.
Komite Penyelamatan Internasional mengatakan pertempuran selama 15 bulan terakhir telah membuat sekitar 90 persen populasi Gaza mengungsi.
Dalam perkembangan terakhir, warga Palestina mulai kembali ke Kota Gaza pada Senin pagi, sementara pasukan Israel membuka pos-pos pemeriksaan dan mengizinkan orang-orang kembali ke daerah di bagian utara yang sebelumnya ditutup sejak hari-hari pertama pertempuran antara Israel dan Hamas.
Puluhan ribu orang, kebanyakan dengan berjalan kaki, berada di jalan-jalan menuju Kota Gaza, yang telah mengalami kehancuran besar-besaran selama operasi darat dan serangan udara Israel yang kata militer dimaksudkan untuk menghancurkan kelompok militan Hamas. [uh/ab]
Forum