Pihak berwenang Austria mengatakan pria yang dituduh menikam enam orang yang lewat di jalan pada siang hari bolong, dimotivasi "terorisme Islam". Serangan pria itu menewaskan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dan melukai lima lainnya.
Tersangka, seorang pria Suriah berusia 23 tahun, ditangkap setelah serangan tersebut di Villach, sebuah kota di selatan Austria, pada Sabtu (15/2).
Menteri Dalam Negeri Austria, Gerhard Karner, mengatakan pada Minggu (16/2) bahwa dia merasa "marah terhadap penyerang Islamis yang tanpa pandang bulu menikam orang tanpa alasan di kota ini."
Karner mengatakan kepada wartawan di Villach, bahwa penyerang mempunyai hubungan dengan kelompok ISIS dan meradikalisasi dirinya secara daring dalam waktu yang sangat singkat.
Gubernur negara bagian Carinthia Peter Kaiser berterima kasih kepada seorang pria berusia 42 tahun, juga warga Suriah yang bekerja di perusahaan pengiriman makanan. Pria ini mengemudikan mobilnya ke arah tersangka, dan membantu mencegah terjadinya situasi yang lebih buruk.
Peristiwa itu menandai serangan jihad mematikan kedua di Austria dalam beberapa tahun terakhir. Pada November 2020, seorang pria yang sebelumnya berupaya bergabung dengan kelompok ISIS, mengamuk di Wina. Pria bersenjatakan senapan otomatis dan rompi dengan peledak palsu itu menewaskan empat orang, sebelum ia ditembak mati oleh polisi.
Presiden Austria Alexander Van der Bellen menyebut serangan itu “mengerikan.”
“Tidak ada kata-kata yang mampu melenyapkan penderitaan, ketakutan dan kengerian. Saya sangat berduka bersama keluarga korban yang meninggal dan yang terluka,” tulisnya di X.
Komunitas Suriah Bebas di Austria mengeluarkan pernyataan di Facebook. Komunitas ini menyatakan tidak memiliki kaitan dengan serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.
“Kami semua harus meninggalkan Suriah, negara asal kami, karena kami tidak lagi merasa aman di sana – tidak seorang pun meninggalkan negaranya dengan sukarela. Kami bersyukur telah memperoleh suaka dan perlindungan di Austria,” kata komunitas itu.
“Akhirnya kami ingin menekankan: Siapa pun yang menyebabkan perselisihan dan mengganggu ketenangan masyarakat, mereka tidak mewakili warga Suriah yang mencari dan menerima perlindungan di sini,” kata pernyataan itu. [ps/ab]
Forum